Pilihan

Palangka Raya Tetapkan Status Tanggap Darurat Karhutla By BeritaSatu

 

Palangka Raya Tetapkan Status Tanggap Darurat Karhutla

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 4, 2023
Satgas Karhutla dan personel Polsek Tambang, Kampar, Riau melakukan upaya pemadaman api di lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Sabtu
Satgas Karhutla dan personel Polsek Tambang, Kampar, Riau melakukan upaya pemadaman api di lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Sabtu

Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), telah mengambil langkah tegas dengan menetapkan wilayahnya dalam status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Keputusan ini diambil sejalan dengan meningkatnya jumlah kebakaran lahan dan pencemaran udara akibat kabut asap yang melanda wilayah tersebut. Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, mengungkapkan penetapan status tanggap darurat karhutla diperlukan untuk mengambil tindakan lebih lanjut dalam menangani situasi ini.

"Saat ini kita utamakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan pelayanan dasar lain disamping tim pemadam terus melakukan upaya pemadaman kebakaran lahan," kata dia di Palangka Raya, Senin (2/10/2023).

Pemerintah melalui dinas terkait, akan fokus pada pemenuhan indikator-indikator yang harus dipenuhi selama status tanggap darurat karhutla berlaku. Upaya pemadaman kebakaran lahan akan terus diintensifkan, dengan pelayanan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Alman P Pakpahan, menambahkan bahwa kondisi kabut asap masih sangat tebal akibat maraknya kebakaran hutan dan lahan. Upaya pemadaman terus dilakukan oleh BPBD bersama tim gabungan penanggulangan karhutla. Ini melibatkan kegiatan patroli pencegahan, penyuluhan, sosialisasi, dan pengawasan terhadap indikasi kejadian karhutla.

Alman juga mencatat bahwa ketersediaan sumber air merupakan kendala serius bagi tim penanggulangan karhutla di lapangan. "Banyak sumur bor tidak berfungsi karena mengering, sehingga personel di lapangan harus mengandalkan sumber air di sekitar area lahan yang terbakar," bebernya.

Sementara itu, kebakaran di lahan kosong terus terjadi di Palangka Raya, bahkan beberapa titik kebakaran mulai mendekati pemukiman warga. Dampak kebakaran hutan dan lahan juga dirasakan oleh masyarakat, termasuk bau kabut asap yang menyengat, membuat sesak napas, mata pedih, tenggorokan kering, dan rasa haus yang cepat muncul. Situasi ini memerlukan tindakan cepat dan efektif untuk melindungi masyarakat serta mengatasi masalah karhutla yang terus berkembang di wilayah ini.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek