Presiden Iran Telepon Pangeran MbS Bahas Situasi Perang di Jalur Gaza By CNN Indonesia

 

Presiden Iran Telepon Pangeran MbS Bahas Situasi Perang di Jalur Gaza

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
Pangeran MbS dan Presiden Iran Raisi saling telepon bahas kondisi di Gaza. Foto: AP/Leon Neal
Jakarta, CNN Indonesia --

Putra Mahkota sekaligus penguasa de facto Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), melakukan percakapan telepon dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi, soal perang antara Israel dan Hamas.

Ini adalah kali pertama MbS dan Raisi berbicara lewat telepon, usai Saudi dan Iran secara mengejutkan menormalisasi hubungan diplomatik Maret lalu.

Menurut laporan Saudi Press Agency, Pangeran MbS menerima telepon Raisi pada Rabu (11/10), di mana keduanya membahas situasi militer di Gaza dan sekitarnya.

"Pangeran Mohammed mengatakan kepada Raisi bahwa Riyadh berkomunikasi dengan semua pihak internasional dan regional, untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung," demikian laporan Saudi Press Agency seperti dikutip AFP.

Dalam pembicaraan itu, MbS juga kembali menekankan posisi tegas Kerajaan Saudi dalam mendukung perjuangan Palestina.

Kantor berita Iran, IRNA, juga melaporkan pembicaraan. Kedua pemimpin disebut membahas perlunya mengakhiri kejahatan perang terhadap Palestina.

Sebelumnya pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, membantah terlibat dalam serangan yang diluncurkan milisi Hamas ke Israel.

"Para pendukung rezim Zionis (Israel) dan beberapa orang di rezim perampas telah menyebarkan desas-desus selama dua atau tiga hari terakhir, termasuk bahwa Iran berada di balik tindakan ini. Mereka salah," kata Khamenei saat berpidato di akademi militer, seperti dikutip AFP, Selasa (10/10).

Dalam pidato di siaran televisi Iran, Khamenei juga menegaskan tidak terlibat dalam serangan Hamas.

Meski begitu, dia memuji serangan Hamas karena sukses mengoyak militer dan intelijen Israel hingga "tidak bisa diperbaiki."

Khamenei melontarkan pernyataan ini setelah Iran dituding membekingi milisi Hamas dalam serangan tak terduga terhadap Israel pada Sabtu (7/10) lalu.

Nyaris lima hari setelah militan Hamas menyerang Israel, jumlah korban tewas di kedua pihak telah mencapai lebih dari 2.300 orang.

Di Gaza, krisis kemanusiaan kian parah setelah Israel menutup semua akses bantuan bagi Palestina. Warga yang mengungsi kini mengalami krisis air bersih, listrik, hingga makanan.

(dna/dna)

Baca Juga

Komentar