Pilihan

Sering Disebut Badan Intelijen Terbaik, Bagaimana Mossad Israel Bisa Ditelanjangi Hamas? - inews

 

Sering Disebut Badan Intelijen Terbaik, Bagaimana Mossad Israel Bisa Ditelanjangi Hamas?

By Ahmad Islamy Jamil
inews.id
October 10, 2023
Para pejuang Hamas dari Gaza dapat melakukan inflitrasi ke Israel tanpa terdeteksi oleh Mossad.
Para pejuang Hamas dari Gaza dapat melakukan inflitrasi ke Israel tanpa terdeteksi oleh Mossad.

NEW DELHI, iNews.id – Serangan Hamas terhadap Israel baru-baru ini telah meruntuhkan reputasi negara zionis itu sebagai kekuatan yang tak terkalahkan di Timur Tengah. Peristiwa itu juga merontokkan citra Mossad yang kerap disebut-sebut salah satu badan intelijen terbaik di dunia.

Mossad adalah badan intelijen Israel yang didirikan pada 13 Desember 1949. Dengan anggaran tahunan sebesar 3 miliar dolar AS (Rp47,16 triliun) dan 7.000 staf aktif, Mossad tercatat sebagai agen spionase terbesar kedua di Barat setelah CIA milik Amerika SErikat.

Dilansir dari laman NDTV, David Barnea, yang menggantikan Yossi Cohen sebagai kepala Mossad pada Juni 2021, dipilih melalui proses yang sangat rahasia. Proses itu hanya diketahui oleh segelintir orang di Kantor Perdana Menteri Israel, Mossad sendiri, dan Komite Penasihat Pegawai Negeri Sipil Israel. Padahal, lembaga yang terakhir disebutkan bahkan punya wewenang memeriksa dan menyetujui bahkan penunjukan perdana menteri Israel.

Mossad memiliki beberapa departemen. Akan tetapi, perincian struktur internalnya sebagian besar dirahasiakan dari publik. Mereka tidak hanya memiliki jaringan informan dan agen di dalam kelompok militan Palestina, namun juga di negara-negara lain yang bermusuhan dengan Israel seperti Lebanon, Suriah, dan Iran.

Jaringan mata-mata badan intelijen yang luas memberi Mossad pengetahuan mendalam tentang gerakan para pemimpin militan, sehingga memungkinkan mereka melakukan pembunuhan secara tepat jika diperlukan.

Pertanyaannya, mengapa Mossad bisa kecolongan saat Hamas melakukan infiltrasi ke wilayah Israel, Sabtu (7/10/2023) lalu? Lalu, bagaimana Hamas berhasil menimbun ribuan roket dan rudal begitu dekat dengan wilayahnya tanpa terdeteksi oleh intelijen Israel? Mengapa sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel yang selalu andal tidak mampu mencegat semua proyektil yang masuk dari Gaza?

Sampai saat ini, semua pertanyaan itu masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Tak ayal, serangan mendadak yang dilancarkan para pejuang Hamas—yang jumlahnya tidak sampai 2.000 orang—berhasil menjatuhkan harga diri Israel dan Barat, dan tentu saja merusak reputasi Mossad.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Follow Berita iNews di Google News

Meskipun terdapat prosedur dan peralatan keamanan berteknologi tinggi di sepanjang perbatasan Gaza-Israel, termasuk kamera, sensor gerak tanah, dan patroli tentara rutin, serangan infiltrasi Hamas baru-baru ini diakui banyak kalangan berjalan sukses. Video yang muncul di media sosial pun menunjukkan buldoser merobohkan sebagian “dinding besi” yang tampaknya tidak dapat ditembus yang menandai perbatasan Israel-Gaza.

Para pejuang Hamas berhasil menyusup melalui pagar, membuat lubang di kawat, dan tiba melalui laut dengan perahu dan paralayang.

Skala serangan, kompleksitas pelaksanaannya, serta kebutuhan akan koordinasi dan perencanaan selama berbulan-bulan menimbulkan pertanyaan serius tentang bagaimana dan mengapa badan intelijen Israel yang nyaris sempurna gagal mendeteksi serangan tersebut.

Beberapa orang dengan serampangan lantas menyamakannya dengan serangan 9/11 di New York yang berdampak pada reputasi CIA. Terlepas dari klaim tersebut, keberhasilan Hamas kali ini tak hanya menampar muka Israel, tetapi juga Barat yang selama ini rajin memberi bantuan dan membela aksi biadab zionis terhadap rakyat Palestina.

Kelompok Hamas pada Sabtu (7/10/2023) lalu melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa. Para pejuang mereka berhasil menyusup ke Israel, menyerang, dan menangkapi sejumlah orang termasuk perwira tinggi militer zionis. Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu sebagai respons terhadap penyerbuan Masjid al-Aqsa oleh Israel dan meningkatnya kekerasan pemukim Yahudi di Tepi Barat, akhir-akhir ini.

Sampai hari ini, sudah 900 orang Israel yang tewas akibat konflik itu. Sementara rentetan serangan militer zionis ke Gaza juga menyebabkan gugurnya 687 warga Palestina di wilayah tersebut sejak Sabtu lalu.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Follow Berita iNews di Google News

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek