Teka-teki Ibu dan Anak Tewas dalam Kebakaran Asrama Tentara di Makassar
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F05%2F1683421639-4000x2667.webp)
Makassar, Beritasatu.com - Tewasnya dua warga dalam kebakaran yang melanda kompleks asrama tentara di Jalan Mappaodang, Kelurahan Jongaya Utara, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (29/10/2023) malam, masih menjadi teka-teki.
Selain tertutupnya lokasi kebakaran untuk umum, pihak terkait baik dari TNI, polisi maupun damkar kompak bungkam. Mereka enggan memberikan keterangan secara gamblang bagaimana dan penyebab kedua korban meregang nyawa.
Kepala Dinas Damkar Makassar, Hasanuddin yang biasanya mudah ditemui untuk dimintai keterangan saat terjadi kebakaran di lingkungan warga sipil pun tak tampak di lokasi. Hanya bawahannya yang bersedia memberikan keterangan. Itu pun lebih soal teknis pemadaman.
"Jadi kita tiba itu memang sudah besar apinya. Kami terjunkan 17 armada, kemudian bantuan dari timur empat armada, dari Ujung Tanah tiga armada. Jadi semua itu 24 armada. Iya memang ada (korban jiwa), tetapi itu sudah pihak berwenang yang mengevakuasi," kata Danton V Damkar Makassar, Sudirman, Senin (30/10/2023).
Bahkan petugas forensik Biddokes Polda Sulsel juga dilarang mengambil foto ataupun video saat mengevakuasi jenazah korban.
"Dilarang anggota foto-foto sama PM. Iya, anggota di TKP tetapi dilarang sama PM," ujar salah seorang petugas yang enggan disebutkan identitasnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, dua korban meninggal dunia tersebut, yakni seornag ibu bernama Jumriani (39) dan anaknya dan Navisah (3). Kendati begitu, hingga kini tidak diketahui persis bagaimana mereka tewas hingga kondisi jenazah keduanya saat ditemukan.
Dari foto yang diterima, jenazah telah terbungkus kantong mayat di mobil ambulans yang membawanya ke Biddokes Polda Sulsel. Dari kebakaran itu diketahui sebanyak 10 rumah ludes terbakar, tetapi belum diketahui apa penyebab pastinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar