Ahli Gizi Masyarakat Sebut Penderita Stunting di Indonesia Mencapai 21,6 Persen – Beritasatu – https://bit.ly/3RlAZ36 #Opsiin #Kopiminfo - https://ift.tt/pD5ejh2 - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Ahli Gizi Masyarakat Sebut Penderita Stunting di Indonesia Mencapai 21,6 Persen – Beritasatu – https://bit.ly/3RlAZ36 #Opsiin #Kopiminfo - https://ift.tt/pD5ejh2

Share This

Ahli Gizi Masyarakat Sebut Penderita Stunting di Indonesia Mencapai 21,6 Persen – Beritasatu November 30, 2023 at 06:15AM

Ahli Gizi Masyarakat Sebut Penderita Stunting di Indonesia Mencapai 21,6 Persen

Rabu, 29 November 2023 | 19:26 WIB
Penulis: Agnes Valentina Christa | Editor: NF

Ciri-ciri stunting pada anak.Ciri-ciri stunting pada anak. (Freepik)

Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah menargetkan prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2024. Sementara pada 2023, angka stunting yang dialami anak di Indonesia mencapai 21,6 persen.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana diketahui, pemenuhan nutrisi atau gizi yang baik, merupakan salah satu kunci untuk mencegah terjadinya masalah stunting pada anak.

Ahli gizi masyarakat Prof Dr drg Sandra Fikawati, MPH kepada B Universe, Rabu (29/11/2023) mengatakan, program penanganan stunting dan pertumbuhan anak oleh pemerintah saat ini diklaim sudah cukup baik. Namun, perlu ditambah dengan adanya edukasi, dan informasi yang mudah dimengerti masyarakat terkait program serta menu makanan yang diberikan.

"Misalnya, makan protein hewani tetapi harus dijumlahkan cukup. Jangan seadanya saja, nanti kalau cuma seadanya kurang berdampak," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Ia memberikan contoh, anak-anak yang diberikan makan ikan. Maka porsinya harus utuh, kemudian ditambah dengan dua gelas susu sebagai tambahannya. Hal itu guna memenuhi kebutuhan gizi pada anak, serta sebagai upaya pencegahan stunting.

Prof Sandra mengungkapkan, program stunting yang dimulai sejak ibu hamil atau anak dalam kandungan, menyusui atau pemberian ASI pada anak, dan berlanjut ke pertumbuhan anak sampai maksimal 5 tahun.

Dia mengatakan, sering kali pemerintah hanya berfokus pada pemenuhan gizi janin selama di kandungan ibu, dan kurang memperhatikannya ketika ibu menyusui.

"Selama ini kita menyangka ibu hamil itu bisa memberikan ASI, hingga 6 bulan. Tetapi, konsumsinya itu berkurang karena dia merasa janinnya udah gak ada lagi di kandungannya sehingga dia tidak perlu lagi makan banyak-banyak," tuturnya.

Padahal, kata dia, pemenuhan gizi selama ibu menyusui anak memberikan peranan yang tak kalah penting dalam pencegahan stunting.

Untuk itu, kurangnya pengawasan akan makanan bergizi, dan juga adanya indikasi takut gemuk sering kali mengakibatkan berkurangnya kualitas ASI ibu yang akan diberikan kepada bayi.

Informasi Terkini, terpopuler serta pilihan dari berbagai sumber terpercaya di https://bit.ly/3GMnTDt dan https://bit.ly/3aagi7A



from Opsiin – Kopiminfo https://ift.tt/pD5ejh2
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages