NEW YORK, iNews.id - Presiden Amerika Serikat Joe Biden, mengatakan Otoritas Palestina dari kelompok Fatah seharusnya Jalur Gaza dan Tepi Barat. Pejuang Hamas diharapkan tidak lagi mengatur pemerintahan di Gaza.
"Saat kita berjuang untuk perdamaian, Gaza dan Tepi Barat seharusnya dipersatukan di bawah struktur pemerintahan tunggal," kata Biden seperti dilansir dari Reuters, Minggu (19/11/2023).
"Tidak boleh ada penggusuran paksa warga Palestina dari Gaza, tidak ada pendudukan kembali, tidak ada pengepungan atau blokade, dan tidak ada pengurangan wilayah," kata Biden.
Dia menjawab pertanyaan tentang apa yang diinginkan Amerika Serikat untuk Gaza setelah konflik berakhir. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa Israel harus mempertahankan tanggung jawab militer secara keseluruhan di Gaza.
Biden juga mengatakan bahwa Amerika Serikat bersedia memberlakukan larangan visa terhadap pelaku yang menyerang warga sipil di Tepi Barat. Kekerasan oleh para pemukim Israel terhadap warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki Israel telah meningkat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
"Saya telah tegas kepada para pemimpin Israel bahwa kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat harus dihentikan dan para pelaku kekerasan harus dimintai pertanggungjawaban," kata Biden.
Tepi Barat, yang menjadi rumah bagi 3 juta warga Palestina yang tinggal di antara lebih dari setengah juta pemukim Yahudi, telah memanas selama lebih dari 18 bulan. Kekerasan meningkat seiring dengan eskalasi kekerasan setelah 7 Oktober.
Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar