Blak-blakan Luhut soal Kondisi Kesehatan dan Isyarat dari Rambut Putih

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan blak-blakan mengenai kondisi kesehatannya setelah dirawat di rumah sakit Singapura selama lebih dari sebulan belakangan ini.
Melalui informasi yang disampaikan melalui akun instagramnya @luhut.pandjaitan pada Sabtu (18/11), ia bercerita sejatinya sudah dibolehkan keluar dari General Hospital Singapore.
Namun demikian tambahnya, ia belum bisa pulang ke Indonesia karena masih harus menjalani rawat jalan guna memastikan kondisi kesehatannya sudah pulih sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut menambahkan secara fisik sejatinya dia sudah pulih seperti sedia kala.
Lihat Juga :
"Bicara soal kondisi fisik saat ini, Puji Tuhan saya senang sekali sudah bisa mulai berolahraga secara intens. Tidak banyak perbedaan dari kondisi sebelum dan pasca sakit saya rasakan, yang beda hanya warna rambut saja perlu di semir ulang," katanya.
"Warna rambut yang berbeda ini barangkali sebuah isyarat bahwa sudah serindu itu saya dengan suasana di Indonesia," katanya.
Luhut juga mengatakan sebelum keluar dari rumah sakit, dirinya sempat menerima kunjungan John Kerry, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk urusan Iklim.
Dengan utusan itu, ia berbincang mengenai beberapa hal terkait potensi besar Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.
"Ada satu cerita menarik dari pertemuan kami, yaitu ketika saya menceritakan dana Pertamina yang mengendap di Venezuela dan tak kunjung kembali. Nominalnya cukup besar, senilai US$300 juta," katanya.
Saat itulah kata Luhut, John langsung menelpon Amos Hochstein, tangan kanan Presiden Joe Biden untuk membantu persoalan ini. Dari telepon yang singkat itulah dana Pertamina yang tertahan selama hampir 5 tahun, akhirnya bisa segera dikembalikan.
Luhut mengatakan bantuan AS ini meyakinkannya bahwa hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika. Luhut mengklaim kepercayaan itu terjadi karena keteladanan yang dicontohkan Presiden Jokowi.
Keteladanan itu katanya, membuat para pemimpin dunia termasuk AS menghormati Jokowi dan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar