Harga Minyak Mentah Menguat Nyaris 2 Persen setelah Irak Dukung Pengurangan Produksi OPEC+ - inews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Harga Minyak Mentah Menguat Nyaris 2 Persen setelah Irak Dukung Pengurangan Produksi OPEC+ - inews

Share This
Harga Minyak Mentah Menguat Nyaris 2 Persen setelah Irak Dukung Pengurangan Produksi OPEC+ Harga minyak mentah dunia menguat nyaris 2 persen pada hari Jumat, didorong keputusan Irak menyuarakan dukungan untuk pengurangan produksi OPEC+. (Foto: Reuters)

NEW YORK, iNews.id Harga minyak mentah dunia menguat nyaris 2 persen pada hari Jumat. Kenaikan ini didorong keputusan Irak menyuarakan dukungan untuk pengurangan produksi OPEC+ menjelang pertemuan dua minggu. 

Mengutip Reuters, meski harga stabil, namun minyak mentah mengalami penurunan sebesar 4 persen dalam tiga minggu berturut-turut.

Brent berjangka naik 1,42 dolar AS atau 1,8 persen menjadi 81,43 dolar AS per barel. Sementara, minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 1,43 dolar AS atau 1,9 persen menjadi 77,17 dolar AS per barel.

"Kita memasuki minggu ini dengan posisi short yang hampir memecahkan rekor dan sekarang kita melihat beberapa short-covering memasuki akhir pekan," ujar Analis di Price Futures Group, Phil Flynn dikutip, Sabtu (11/11/2023).

Flynn mencatat, selain Irak, Arab Saudi dan Rusia juga mengkonfirmasi pada minggu ini bahwa mereka akan melanjutkan pengurangan produksi minyak hingga akhir tahun.

Di AS, perusahaan energi memangkas jumlah rig minyak yang beroperasi selama dua minggu berturut-turut ke level terendah sejak Januari 2022, Jumlah rig menunjukkan produksi di masa depan. 

“Kekhawatiran terhadap permintaan telah menggantikan ketakutan akan terhentinya produksi terkait konflik Timur Tengah,” kata analis di Commerzbank.

Selain itu, data ekonomi China yang lemah minggu ini meningkatkan kekhawatiran akan melemahnya permintaan. Pabrik penyulingan di China, pembeli minyak mentah terbesar dari Arab Saudi meminta pengurangan pasokan untuk bulan Desember.

Sentimen konsumen AS turun selama empat bulan berturut-turut di bulan November dan ekspektasi rumah tangga terhadap inflasi kembali meningkat.

Editor : Aditya Pratama

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages