Israel Klaim Sita Senapan-Granat Hamas saat Geledah RS Al Shifa Gaza
Israel mengklaim telah menemukan sejumlah persenjataan, usai menggeledah Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza yang dituding menjadi pusat komando milisi Hamas.
Israel melakukan penggeledahan dua hari berturut-turut pada Rabu (15/11) dan Kamis (16/11) malam, mulai pukuk 02.00 dini hari waktu setempat.
Penggeledahan itu dilakukan usai Israel dan sekutunya Amerika Serikat mengklaim Hamas menjadikan fasilitas medis terbesar di Gaza itu sebagai pusat komando dan operasi milisi.
Lantas apa saja persenjataan yang diklaim ditemukan Hamas di RS Al Shifa?
Usai penggerebekan, militer Israel merilis rekaman video dari dalam gedung rumah sakit itu, demikian dilansir Al Jazeera.
Dalam video itu, salah satu tentara menunjukkan tiga tas ransel yang diklaim ditemukan di dalam laboratorium MRI. Di tiga tas itu ditemukan senapan serbu, granat, seragam militer, dan rompi antipeluru.
Selain itu, tentara Israel juga menunjukkan senapan serbu tanpa amunisi dan sebuah laptop yang menurut mereka ada di lokasi yang sama.
Beberapa hari sebelum serbuan di Al Shifa, Israel juga bersikeras mengklaim bahwa Hamas mengoperasikan terowongan bawah tanah di rumah sakit itu.
Klaim Israel juga ikut didukung oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang menuduh Hamas melakukan kejahatan perang dengan menempatkan markas militer di bawah rumah sakit.
Namun lebih dari 24 jam usai serbuan ke Al Shifa dimulai, tentara Israel belum menunjukkan bukti adanya terowongan Hamas atau pusat komando militer di bawah rumah sakit.
Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina, Mustafa Barghouti, mengatakan apa yang diklaim Israel dalam video dari Al Shifa sejauh ini bisa saja diletakkan oleh tentara Israel itu sendiri.
"Yang mereka tunjukkan hanyalah Kalashnikov (senapan) dan laptop, yang bisa saja mereka letakkan di sana dengan mudah dan mengklaim bahwa benda itu ditemukan di sana," ujar Barghouti.
Sementara itu menanggapi penggeledahan Israel, milisi Hamas telah membantah dan menampik semua tuduhan tersebut.
"Pasukan pendudukan masih berbohong, karena mereka membawa sejumlah senjata, pakaian dan peralatan dan menempatkannya di rumah sakit dengan cara yang memalukan," kata anggota senior Hamas yang berbasis di Qatar, Ezzat El Rashq.
Dia mengatakan Hamas telah berulang kali meminta komite dari Perserikatan Bangsa Bangsa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Komite Palang Merah Internasional untuk menyelidiki klaim Israel soal terowongan Hamas di bawah rumah sakit Gaza.
Barghouti mengatakan Israel terus-menerus menolak seruan pembentukan tim internasional independen untuk menyelidiki situasi di al-Shifa.
"Israel tidak menginginkan hal itu karena mereka tahu bahwa mereka berbohong," katanya.
Komentar
Posting Komentar