Israel Serang Gaza Selatan, Tak Ada Tempat Aman untuk Warga Palestina
Minggu, 19 November 2023 | 17:56 WIB

Gaza, Beritasatu.com – Israel pada Sabtu (18/11/2023) melakukan serangan udara menggempur sebuah rumah di pinggiran Kota Khan Younis di Gaza selatan. Seorang dokter di rumah sakit wilayah Khan Younis mengatakan, serangan tersebut menewaskan 26 warga Palestina.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, pasukannya telah mulai beroperasi di bagian timur Kota Gaza sambil melanjutkan misinya di wilayah barat. “Dengan berlalunya hari, semakin sedikit tempat teroris Hamas dapat beroperasi,” katanya.
BACA JUGA
Bahan Bakar Mulai Masuk Gaza untuk Hidupkan Kembali Telekomunikasi
Ia menambahkan, bahwa milisi Hamas di Gaza selatan akan mengetahui hal tersebut dalam beberapa hari mendatang. Komentarnya ini merupakan indikasi paling jelas bahwa militer Israel berencana memperluas serangannya hingga ke Gaza selatan, tempat Israel telah memerintahkan warga sipil Palestina untuk melarikan diri pada awal perang.
Jika itu terjadi, tak ada tempat aman buat warga sipil Palestina di Gaza dari ancaman serangan Israel.
Zona evakuasi wilayah Gaza selatan sudah penuh dengan warga sipil yang mengungsi, dan tidak jelas ke mana mereka akan pergi jika serangan semakin dekat.
Pihak otoritas kesehatan di Gaza menyatakan, lebih dari 11.500 warga Palestina tewas terbunuh, sedangkan 2.700 lainnya dilaporkan hilang. Ribuan yang hilang itu diyakini terkubur di bawah reruntuhan.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Sabtu bahwa militer Israel akan memiliki kebebasan penuh untuk beroperasi di wilayah Gaza setelah perang. Komentar tersebut sekali lagi menempatkannya dalam konflik dengan visi AS mengenai Gaza pascaperang.
BACA JUGA
Ditekan AS, Israel Akhirnya Izinkan 140.000 Liter Bahan Bakar Masuk ke Gaza
Dalam sebuah opini yang diterbitkan pada hari Sabtu di The Washington Post, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Gaza dan Tepi Barat harus dipersatukan kembali dan diperintah di bawah otoritas Palestina yang direvitalisasi, sementara para pemimpin dunia berupaya mewujudkan solusi dua negara yang damai. Netanyahu telah lama menentang negara Palestina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar