Jepang Mendadak Wajibkan Turis RI Tes TBC, Ini Alasannya.. - CNBC Indonesia

Jepang Mendadak Wajibkan Turis RI Tes TBC, Ini Alasannya..

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
News
19 November 2023 15:00
Jepang di ambang Resesi. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Jepang di ambang Resesi. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang akan mewajibkan tes tuberkulosis (TBC) terhadap wisatawan atau turis dari enam negara, yakni Filipina, Vietnam, Tiongkok, Indonesia, Nepal dan Myanmar.

Menteri Kesehatan Jepang Keizo Takemi mengungkapkan, kewajiban ini diberlakukan bagi warga enam negara itu yang ingin berkunjung ke Jepang selama tiga bulan atau lebih.

Alasan pemberlakukan kewajiban ini karena pasien TBC baru di Jepang baru-baru ini berasal dari negara-negara tersebut. Maka, ketika ada turis yang kedapatan positif terjangkit TBC, maka visa nya tak akan keluar.

Dilansir The Asahi Shimbun, sebagaimana dikutip Detikcom, tes TBC itu tidak bisa dilakukan disembarang tempat, melainkan harus di instansi medis yang ditunjuk pemerintah Jepang.

Sementara itu, Asian Nikkei, melaporkan Jepang tengah berjuang mengatasi lonjakan kasus tuberkulosis di kalangan pendatang, sehingga mendorong kebijakan baru yang mewajibkan bukti non-infeksi dari pemohon visa dari China, Filipina, dan empat negara Asia lainnya dengan tingkat infeksi yang tinggi.

Penyakit TBC di kalangan orang non-Jepang meningkat 40 persen dalam lima tahun sejak 2012, dengan 1.530 orang terjangkit TBC pada 2017. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk asing, yang mencapai rekor sekitar 2,63 juta orang pada akhir Juni lalu.

Persentase pengidap TBC terhadap total populasi juga meningkat, mencapai 9% pada 2017. Pada tahun berikutnga, pemeriksaan fisik bagi peserta pelatihan asing di sebuah peternakan di Prefektur Kagawa menunjukkan bayangan putih pada hasil rontgen dada seorang wanita berusia 20-an dari Laos.

Pemeriksaan lebih lanjut memastikan diagnosis TB paru. Sebelas orang lainnya, sebagian besar adalah sesama peserta pelatihan, juga terinfeksi bakteri TBC, dengan dua orang menunjukkan gejala.

Undang-undang pengawasan perbatasan Jepang melarang masuknya pasien TBC. Namun mengidentifikasinya adalah hal yang sulit karena pasien pengidap pada tahap awal hanya menunjukkan gejala seperti flu.

Di bandara, petugas karantina menggunakan kamera termografi untuk melihat apakah ada penumpang yang mengalami demam. "Merupakan tantangan untuk mendeteksi semua orang yang mengidap TBC aktif," kata seorang pejabat karantina.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya