Jokowi soal Gaza: Dunia Seolah Tak Berdaya Setop Kekejaman Israel

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir negara di dunia dan organisasi internasional yang seolah tidak berdaya menghentikan kekejaman agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina dalam sebulan terakhir.
Dalam pidatonya di rapat darurat Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Sabtu (11/11), Jokowi mendesak negara Arab dan Muslim dapat menghasilkan aksi konkret untuk menyetop kekejaman Israel di Gaza.
Lihat Juga :

ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dan dunia seolah-olah tak berdaya, lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia dan 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satupun yang mampu hentikan kekejaman ini," kata Jokowi di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu siang waktu setempat.
Menurut Jokowi, OKI harus bersatu menggunakan segala cara damai dan berada di garis terdepan untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi bangsa Palestina.
"OKI harus gunakan semua lini untuk tuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang sudah dilakukan," ucap Jokowi.
Lihat Juga :

Pertemuan darurat Liga Arab dan OKI ini semula akan digelar secara terpisah. Namun, Kementerian Luar Negeri Arab akhirnya mengumumkan pertemuan puncak kedua organisasi ini akan digabungkan.
Fokus kedua pertemuan darurat ini memang sama, yakni untuk membahas agresi Israel ke Jalur Gaza yang kian membabi buta sejak sebulan terakhir.
"Ini langkah penting untuk mencapai posisi kolektif yang bersatu dan mengekspresikan kehendak bersama Arab dan Muslim mengenai perkembangan berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza dan wilayah Palestina," tulis kantor berita Arab Saudi.
Para pemimpin negara terlihat mulai berdatangan ke lokasi sekitar pukul 13.00 waktu Riyadh dan rapat digelar sejam setelahnya.
Menurut pantauan CNNIndonesia.com, terlihat Presiden Jokowi tiba mengenakan setelan jas biru dongker diikuti oleh kedatangan pemimpin Arab dan negara Muslim lainnya seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Iran Ebrahim Raisi, Raja Yordania, hingga Presiden Rusiah Bashar Al Assad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar