MADURA, iNews.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, mengunjungi kampung halamannya, Pulau Garam atau Madura, pada Sabtu (18/11/2023). Lalu kenapa Madura dijuluki Pulau garam?
Kedatangan Mahfud menjadi perhatian utama setelah penetapannya sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mahfud pun disambut meriah warga Madura, terutama di ujung Jembatan Suramadu Surabaya.
Ribuan warga dari berbagai kabupaten di Pulau Garam, termasuk Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, bersatu untuk menyambut Sang Putra Terbaik Madura.
Dalam momen tersebut, Mahfud MD memberikan salam tiga jari kepada para pendukungnya, yang direspons dengan antusias. Mahfud juga menyampaikan pesan untuk menjaga kondusifitas dan melestarikan demokrasi yang baik dan adil.
Kenapa Madura Dijuluki Pulau Garam?

Pulau Madura, secara administratif masuk wilayah Provinsi Jawa Timur, terletak di lepas pantai timur Jawa Timur dan dibatasi oleh Selat Madura. Terdiri dari empat wilayah kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, Pulau Madura dikenal sebagai Pulau Garam. Tapi, apa sebenarnya latar belakang sebutan tersebut?
Asal Usul Julukan Pulau Garam untuk Madura

Secara geografis, Pulau Madura memiliki panjang sekitar 190 kilometer dan luas keseluruhan mencapai 5.505 kilometer persegi. Pulau ini mendapatkan julukan "Pulau Garam" karena menjadi salah satu produsen garam terbesar di Indonesia. Setiap kabupaten di Pulau Madura memiliki tambak garam rakyat dengan kapasitas produksi yang signifikan.
Proses pembuatan garam, dikenal sebagai "Madurese," melibatkan penjemuran air laut untuk memanen kristal garam laut sebelum diolah untuk kepentingan industri dan konsumsi. Para petani garam tradisional memindahkan air laut antar ember garam, memungkinkan mereka mengambil garam dari lapisan terbawah hingga atas.
Data statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2017 mencatat bahwa Sumenep, salah satu kabupaten di Pulau Madura, menjadi produsen garam terbesar kedua di Indonesia. Produksi garam Sumenep mencapai 126.662 ton dari total produksi garam Jawa Timur sebesar 372.728 ton. Sementara Indramayu, Jawa Barat, menempati peringkat pertama dengan produksi garam sebesar 167.930 ton.
Keberhasilan Pulau Madura dalam produksi garam rakyat ini didukung oleh dua faktor utama. Pertama, air laut di perairan sungai dan muara Pulau Madura memiliki kandungan mineral garam yang tinggi, karena minimnya sungai dan muara serta sumber air tawar di wilayah tersebut. Kedua, topografi datar di sisi selatan Pulau Madura memudahkan pembangunan tambak garam.
Dengan kombinasi pekatnya air laut dan musim kering yang panjang, antara 4 hingga 5 bulan, Pulau Madura memiliki kondisi ideal untuk memproduksi garam dengan nilai produksi terbesar di Indonesia.
Sebagai pulau yang memiliki peran penting dalam sektor pertanian, khususnya produksi garam, Pulau Madura mempertahankan julukan "Pulau Garam" sebagai bagian dari identitas dan kontribusi besar dalam ekonomi nasional.
Itulah kenapa Madura dijuluki Pulau Garam. Tempat kelahiran Wapres Mahfud MD itu punya kontri besar dalam produksi garam nasional.
Editor : Nani Suherni
Follow Berita iNewsJatim di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar