Netanyahu Menepis Klaim Pelanggaran Hukum Internasional oleh Israel sebagai Omong Kosong - suaramerdeka
Netanyahu Menepis Klaim Pelanggaran Hukum Internasional oleh Israel sebagai Omong Kosong
SUARAMERDEKA.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak klaim bahwa Israel melanggar hukum internasional dalam perang melawan kelompok militan Hamas.
Netanyahu menyebut argumen itu sebagai omong kosong.
Seperti yang dilansir oleh NBC "Meet the Press", Netanyahu ditanya tentang argumen Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Türk, bahwa "hukuman kolektif" terhadap warga Palestina merupakan kejahatan perang.
Netanyahu menyatakan, bahwa apa yang dikatakan oleh komisi PBB itu adalah omong kosong.
Sebab menurutnya, perbedaan utamanya adalah, apakah dirinya dengan sengaja menargetkan warga sipil.
Ia juga memaparkan bahwa Israel dengan sengaja melakukan segala daya yang dimiliki untuk menargetkan para teroris.
Dan warga sipil, seperti yang terjadi dalam setiap perang merupakan apa yang disebut sebagai 'kerusakan kolateral.'
Israel mendapat kritik dari lembaga kemanusiaan dan pemimpin yang berpendapat bahwa pengeboman Gaza oleh Israel menyebabkan warga sipil yang tidak bersalah terperangkap dalam kekerasan.
Serangan Israel, yang melibatkan serangan udara, pengeboman, dan serangan darat di Kota Gaza, merupakan respons terhadap serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.200 orang, termasuk ratusan warga sipil.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas, lebih dari 11.070 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak perang ini dimulai dari bulan lalu.
Netanyahu dengan tegas mengklaim bahwa tindakan Hamas dalam konflik ini "bertentangan" dengan moralitas dan etika perang.
Ia menuduh bahwa Hamas sengaja menggunakan warga sipil sebagai alibi untuk menopang serangan mereka yang "tidak masuk akal dan sembrono" terhadap Israel, dan mencoba meraih dukungan internasional dengan merugikan kehidupan warga mereka sendiri.
Kondisi di lapangan semakin rumit dengan peringatan berulang dari Israel kepada warga sipil di utara Gaza untuk pindah ke selatan sebagai respons terhadap serangan darat.
Sementara itu, pemimpin Hamas memerintahkan warga untuk tetap tinggal di rumah mereka, sementara sebagian lainnya tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menghindari ancaman serangan.
Netanyahu berargumen bahwa Hamas akan terus "bersembunyi di balik warga sipil," membuat perlawanan terhadap mereka akan semakin sulit.
Pernyataan dari Netanyahu mencerminkan ketegangan dalam upaya menjaga moralitas serta kejelasan pandangan dalam menghadapi terorisme dan konflik berskala besar seperti konflik Israel-Palestina.
Netanyahu berpendapat bahwa Hamas akan "selalu bersembunyi di balik warga sipil, dan kita tidak akan pernah bisa melawan mereka”.***
Komentar
Posting Komentar