Penderita Diabetes Anak Naik 70 Kali Lipat dalam 13 Tahun Terakhir - Beritasatu

Penderita Diabetes Anak Naik 70 Kali Lipat dalam 13 Tahun Terakhir

Minggu, 26 November 2023 | 14:15 WIB
Penulis: Pudja Lestari | Editor: NF
Kasus diabetes pada anak dan remaja meningkat 70 kali lipat dalam 13 tahun terakhir. Orang tua diimbau perlu mewaspadai gejala dini pada  penyakit tersebut.
Kasus diabetes pada anak dan remaja meningkat 70 kali lipat dalam 13 tahun terakhir. Orang tua diimbau perlu mewaspadai gejala dini pada penyakit tersebut. (Beritasatu.com / Pudja Lestari )

Jakarta - Beritasatu.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat dalam 13 tahun terakhir. Diabetes ditemukan paling banyak pada anak berusia 10 hingga 14 tahun. 

ADVERTISEMENT

Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI mengungkapkan, pada 1,645 pasien anak penyandang diabetes per Februari 2023. Diabetes paling banyak ditemukan pada anak dalam rentang usia 10-14 tahun, yakni 46,23 persen dari jumlah penyandang total. 

Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Ida Budi Gunadi Sadikin mengatakan, terdapat dua jenis diabetes yang dialami anak dan remaja, yakni Diabetes Melitus Tipe 1 atau DMT1 dan Diabetes Melitus Tipe 2 atau DMT2. 

Untuk anak dan remaja dengan DMT 2, mengatur pola makan dan kualitas gizi yang dikonsumsi anak menjadi kunci dari pencegahan diabetes. 

ADVERTISEMENT

"Diabetes tipe 2 disebabkan oleh lifestyle, mereka yang makan terlalu banyak mengandung gula, apalagi sekarang banyak yang mengandung gula tinggi.  Diabetes itu secara grafik makin naik bukan hanya untuk orang tua tapi juga anak-anak,"  ujar Ida dalam acara Skrining Retinopati dan Nefropati Diabetikum di RSAB Harapan Kita, Jakarta, pada Minggu (26/11/2023).

Untuk menurunkan angka prevalensi diabetes pada anak dan remaja, Ida menyebut Kemenkes  tengah gencar melaksanakan pilar pertama transformasi kesehatan, yakni memberikan edukasi terkait diabetes pada anak dan remaja. 

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga tengah menggodok rencana aplikasi Kantin Sehat di sekolah-sekolah, agar anak-anak dipastikan mengonsumsi makanan dengan jumlah gula sesuai anjuran dan gizi yang lengkap. 

"Tadi kita sempat diskusi juga bagaimana kalau kita bikin Kantin Sehat di sekolah-sekolah, karena edukasi kan awalnya dari sekolah," kata Ida. 

Direktur Utama Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita, Ockti Palupi Rahayuningtyas menambahkan, pihaknya tengah gencar melaksanakan roadshow edukasi di sekolah-sekolah terkait bahaya diabetes pada anak dan remaja. Roadshow tersebut juga mengadakan skrining dini untuk anak-anak. 

"Kita akan roadshow ke sekolah-sekolah pada mereka yang anak-anaknya obesitas cenderung gemuk, maka itu masuk di dalam screening pertama untuk dilakukan pemeriksaan darah dan urin," pungkas Ockti.

Baca Juga

Komentar