Pertama Kali Konser di Indonesia, Ini 4 Fakta Menarik Coldplay yang Viral - Beritasatu
Pertama Kali Konser di Indonesia, Ini 4 Fakta Menarik Coldplay yang Viral
Penulis: Novie Fauziah | Editor: NF

Jakarta, Beritasatu.com - Tur konser Coldplay bertajuk "Music of The Spheres World Tour 2023" digelar hari ini di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (15/11/2023). Antusiasme fan grup musik asal Inggris ini begitu besar, serta mendapat sambutan besar.
Untuk kali pertamanya grup musik bergenre rock ini mengadakan konser di Indonesia. Tak heran para pencinta musik begitu antusias, terlihat penjualan tiketnya yang habis dalam hitungan menit saja.
Sementara itu, terdapat sejumlah fakta menarik tentang Coldplay yang viral dan menjadi perhatian masyarakat. Berikut empat di antaranya, seperti dihimpun dari berbagai sumber.
1. 100 Juta Lebih Album Terjual
Coldplay pernah menjual 100 juta lebih albumnya di seluruh dunia. Menariknya lagi, band ini sukses meraih 7 piala Grammy Awards dimulai sejak debutnya "Parachutes," dirilis pada 2000 lalu.
Pencapaian tersebut menjadi nilai positif bagi Coldplay. Nama hingga karya-karyanya semakin dikenal di seluruh dunia.
2. Penghasilan Coldplay
Dikutip dari Billboard, Coldplay meraup penghasilan lebih dari US$ 500 juta atau jika dirupiahkan sekitar Rp 7,7 triliun. Jumlah tersebut diraihnya dalam berbagai tur konser.
Konser yang membuat Coldplay bisa meraup penghasilan tinggi, yaitu “A Head Full of Dreams Tour 2016” dan “Music of the Spheres World Tour 2022”. Keduanya menduduki peringkat 10 besar sebagai tur terlaris sepanjang masa versi Billboard.
3. Pernah Tolak Jutaan Dolar
Coldplay pernah menolak bayaran yang nilainya sampai jutaan dolar. Hal itu dilakukannya saat mereka menolak tawaran kontrak dari Gatorade, Diet Coke, dan Gap.
Perusahaan-perusahaan itu ingin mengakuisisi beberapa lagu terpopuler milik Coldplay, yaitu "Yellow", "Trouble" dan "Don't Panic”.
4. Mendukung Kebebasan Palestina
Di tengah isu mendukung kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), ternyata Coldplay pernah menyatakan dukungannya terhadap kebebasan Palestina pada 2011 lalu.
Dukungannya itu dicurahkan pada sebuah lagu yang diunggah di laman Facebook, yakni “Freedom for Palestine”, diinisiasi gerakan One World.
Sayangnya, uggahan tersebut menuai pro kontra antara penggemar pro-Palestina dan pro-Israel. Sehingga pada akhirnya harus diblokir oleh pihak Facebook, setelah Coldplay menerima banyak laporan sebagai konten “abusive” atau melecehkan.