RS Indonesia Gaza Penuh, Pasien Luka Tergeletak di Lantai-Lorong - CNN Indonesia

RS Indonesia Gaza Penuh, Pasien Luka Tergeletak di Lantai-Lorong

CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2023 07:25 WIB
Pasien terluka parah terpaksa hanya bisa ditempatkan di lorong-lorong Rumah Sakit Indonesia Gaza akibat korban perang yang membeludak.
Pasien di Rumah Sakit Indonesia di Gaza tergeletak di lorong-lorong karena ruang rawat yang penuh. Foto: REUTERS/STRINGER
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasien di Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza membludak, akibat agresi dan serangan Israel yang tak henti sejak lebih dari sebulan terakhir.

Dalam rekaman video di dalam RSI seperti dilansir Al Jazeera, pasien anak hingga orang lanjut usia yang terluka parah terpaksa tergeletak di lantai lorong rumah sakit akibat kamar rawat yang telah terisi penuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak punya obat," kata seorang petugas kesehatan kepada. Jurnalis di dalam rumah sakit juga mengatakan situasi di rumah sakit itu sangat buruk.

"Pekerjaan staf medis terhenti karena tekanan yang terus menerus selama beberapa jam terakhir. Tidak ada ruang bagi (pasien) yang terluka untuk datang ke rumah sakit. Yang terluka dan yang mati syahid ada di mana-mana," kata jurnalis itu.

Direktur RS Indonesia Atef al-Kahlout mengatakan seluruh departemen rumah sakit sudah tak bisa memberikan pelayanan mulai Kamis (16/11) waktu setempat.

Banner artikel Ceasefirenow

"Kami tidak dapat menawarkan layanan apa pun lagi... kami tidak dapat menawarkan tempat tidur apa pun kepada pasien," kata al-Kahlout dalam laporan Al Jazeera.

Rumah sakit yang terletak di Beit Lahia, Gaza utara itu memiliki kapasitas 140 pasien. Namun, al-Kahlout mengatakan sekitar 500 pasien saat ini berada di dalam rumah sakit tersebut.

al-Kahlout mengatakan ada sekitar 45 pasien yang memerlukan tindakan bedah. Ketika ditanya apakah pasien dapat dibawa ke fasilitas lain, al-Kahlout mengatakan semua rumah sakit di Kota Gaza dan wilayah utara telah berhenti beroperasi.

Israel menggempur wilayah Gaza sejak 7 Oktober lalu setelah pasukan kelompok militan Hamas menyerang Negeri Zionis tersebut.

Pilihan Redaksi

Baca Juga

Komentar