Trenggalek pertahankan status siaga kekeringan meski hujan mulai turun
Kamis, 23 November 2023 22:26 WIB
Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mempertahankan status siaga kekeringan di daerah itu meski hujan beberapa kali turun dengan intensitas ringan-sedang dalam sepekan terakhir, karena dinilai belum berdampak terhadap sediaan air tanah masyarakat.
"Kenyataannya, jumlah daerah yang terdampak kekeringan saat ini justru bertambah," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, di Trenggalek, Kamis.
Hingga saat ini petugas gabungan sudah melakukan sebanyak 1.757 kali pengiriman air bersih menggunakan tangki berkapasitas 4.000 hingga 6.000 liter.
"Selain itu kita sudah distribusikan bantuan 41 terpal, 55 tandon dan 367 jerigen," ujarnya.
Akibat kekeringan itu, sebanyak 17.630 jiwa dari 6.417 kepala keluarga terdampak krisis air bersih.
Baca juga: BNPB ingatkan kekeringan lama di Jawa picu longsor saat hujan
Baca juga: Polres Banggai distribusi air bersih untuk warga terdampak kekeringan
Pihaknya berharap Bumi Menak Sopal segera diguyur hujan secara merata sehingga warga tak lagi mengalami kesulitan mengakses air bersih. Kendati begitu, pihaknya mengimbau kepada warga untuk waspada terjadinya potensi bencana hidrometeorologi dampak peralihan musim.
"Kami imbau kepada masyarakat untuk selalu hati-hati dan waspada cuaca ekstrem dampak peralihan musim," katanya.
Merujuk peta monitoring hari tanpa hujan BMKG Stadion Klimatologi Kelas I Juanda, hari tanpa hujan berturut-turut di wilayah Jawa Timur bervariasi sangat pendek hingga kekeringan ekstrim.
Namun terdapat kriteria masih ada hujan di beberapa wilayah meliputi Kabupaten Banyuwangi, Blitar, Jember, Bojonegoro, Gresik, Jombang, Lumajang, Malang Probolinggo, Tulungagung dan Trenggalek.
"Distribusi curah hujan dasarian II November 2023 di Provinsi Jawa Timur pada umumnya kriteria rendah hingga menengah. Namun ada kriteria hujan tinggi di sebagian kecil Kabupaten Trenggalek bagian selatan," paparnya.
Kendati begitu, hujan yang turun di sebagian wilayah Bumi Menak Sopal itu belum mampu menanggulangi krisis air bersih yang dialami warga sehingga untuk mencukupi air bersih itu petugas masih melakukan droping air bersih.
Baca juga: Kilang Pertamina Balongan bantu 25.000 liter air atasi dampak kemarau
Baca juga: Baznas salurkan Rp1,3 miliar, atasi dampak El Nino
Baca juga: BBMKG petakan curah hujan di Bali meningkat hingga 197,5 milimeter
"Kenyataannya, jumlah daerah yang terdampak kekeringan saat ini justru bertambah," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, di Trenggalek, Kamis.
Hingga saat ini petugas gabungan sudah melakukan sebanyak 1.757 kali pengiriman air bersih menggunakan tangki berkapasitas 4.000 hingga 6.000 liter.
"Selain itu kita sudah distribusikan bantuan 41 terpal, 55 tandon dan 367 jerigen," ujarnya.
Akibat kekeringan itu, sebanyak 17.630 jiwa dari 6.417 kepala keluarga terdampak krisis air bersih.
Baca juga: BNPB ingatkan kekeringan lama di Jawa picu longsor saat hujan
Baca juga: Polres Banggai distribusi air bersih untuk warga terdampak kekeringan
Pihaknya berharap Bumi Menak Sopal segera diguyur hujan secara merata sehingga warga tak lagi mengalami kesulitan mengakses air bersih. Kendati begitu, pihaknya mengimbau kepada warga untuk waspada terjadinya potensi bencana hidrometeorologi dampak peralihan musim.
"Kami imbau kepada masyarakat untuk selalu hati-hati dan waspada cuaca ekstrem dampak peralihan musim," katanya.
Merujuk peta monitoring hari tanpa hujan BMKG Stadion Klimatologi Kelas I Juanda, hari tanpa hujan berturut-turut di wilayah Jawa Timur bervariasi sangat pendek hingga kekeringan ekstrim.
Namun terdapat kriteria masih ada hujan di beberapa wilayah meliputi Kabupaten Banyuwangi, Blitar, Jember, Bojonegoro, Gresik, Jombang, Lumajang, Malang Probolinggo, Tulungagung dan Trenggalek.
"Distribusi curah hujan dasarian II November 2023 di Provinsi Jawa Timur pada umumnya kriteria rendah hingga menengah. Namun ada kriteria hujan tinggi di sebagian kecil Kabupaten Trenggalek bagian selatan," paparnya.
Kendati begitu, hujan yang turun di sebagian wilayah Bumi Menak Sopal itu belum mampu menanggulangi krisis air bersih yang dialami warga sehingga untuk mencukupi air bersih itu petugas masih melakukan droping air bersih.
Baca juga: Kilang Pertamina Balongan bantu 25.000 liter air atasi dampak kemarau
Baca juga: Baznas salurkan Rp1,3 miliar, atasi dampak El Nino
Baca juga: BBMKG petakan curah hujan di Bali meningkat hingga 197,5 milimeter
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2023
- Tag:
Komentar
Posting Komentar