Tunda Gencatan Senjata, Israel Gempur Lagi Khan Younis-Kamp Nuseirat
Pasukan militer Israel menyerang lagi sejumlah kawasan pemukiman di Jalur Gaza, di tengah gencatan senjata yang molor dilangsungkan.
Al Jazeera melaporkan setidaknya 15 orang meninggal dunia akibat gempuran militer Negeri Zionis di Khan Younis timur pada Kamis (23/11).
Beberapa orang dikabarkan terluka dan sejumlah lainnya hilang. Serangan ini menghantam lima rumah di wilayah selatan Gaza itu.
Tak cuma di Khan Younis, pasukan Israel juga dilaporkan menyerang Kota Deir Al-Balah di Gaza tengah. Sejumlah orang pun dikabarkan menjadi korban.
Sedikitnya lima orang juga meninggal dunia di kamp pengungsian Nuseirat akibat serangan Israel hari ini. Sejumlah orang juga turut mengalami luka-luka.
Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini masih terus berlanjut meski negara itu dan Hamas telah menyetujui perjanjian gencatan senjata pada Rabu (22/11).
Berdasarkan kesepakatan, setidaknya 50 sandera dari Israel harus dibebaskan oleh Hamas. Sementara itu, sekitar 150 tahanan dari Palestina juga mesti dibebaskan dari penjara-penjara Israel.
Selama gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Kedua belah pihak juga menjamin akses masuk truk-truk bantuan kemanusiaan termasuk pasokan alat medis dan bahan bakar ke Gaza.
Menurut Kementerian Luar Negeri Qatar, waktu dimulainya gencatan senjata bakal diumumkan dalam 24 jam sejak Rabu. Qatar adalah mediator dalam perjanjian Israel-Hamas. Namun, Israel menyebut ada penundaan dalam implementasi kesepakatan.
Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi dalam sebuah pernyataan menyebut pembebasan para sandera di Gaza paling cepat dilakukan pada Jumat (24/11).
"Permulaan pelepasan [sandera] akan dilakukan sesuai kesepakatan awal antara para pihak, dan tidak sebelum hari Jumat," kata Hanegbi, dikutip Reuters.
Ia tidak merinci apa alasan pembebasan sandera baru akan dimulai paling cepat pada Jumat.
Sejauh ini, agresi Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 14.500 orang, dengan lebih dari 6.000 di antaranya anak-anak.
Komentar
Posting Komentar