Yordania Minta Israel Dihukum Atas Agresi Brutal di Jalur Gaza - CNN Indonesia

Yordania Minta Israel Dihukum Atas Agresi Brutal di Jalur Gaza

rds | CNN Indonesia
Selasa, 28 Nov 2023 09:56 WIB
Yordania menyerukan Israel harus bertanggung jawab usai menggempur Jalur Gaza Palestina habis-habisan dan menyebabkan tragedi kemanusiaan di sana.
Yordania menyerukan Israel harus bertanggung jawab usai menggempur Jalur Gaza Palestina habis-habisan dan menyebabkan tragedi kemanusiaan di sana. (AFP/Mandel Ngan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan Israel harus bertanggung jawab usai menggempur Palestina habis-habisan dan menyebabkan tragedi kemanusiaan di Gaza.

Seruan itu muncul saat Safadi berpidato di acara Forum Regional Menteri Luar Negeri Persatuan Mediterania ke-8 di Barcelona, Spanyol, pada 26-27 November.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Infrastruktur di Gaza benar-benar binasa. Kekerasan keji itu tak bisa diterima dunia," ujar Safadi, dikutip Middle East Monitor, Senin (27/11).

Dia juga mengatakan, "Tak ada toleransi untuk pembunuhan warga sipil di Gaza. Saya minta Israel bertanggung jawab."

Israel, kata dia, tak boleh bertindak sebagai negara yang menginjak-injak hukum.

Lebih lanjut, Safadi menegaskan bahwa Israel harus menghentikan agresi mereka di Gaza. Ia juga menyebut Yordania "tak menerima" ultimatum Israel yang "mengusir warga Palestina dari Gaza."

Banner artikel Ceasefirenow

Di kesempatan itu, dia juga menyerukan penghentian aliran senjata ke Israel.

Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober imbas peperangannya dengan Hamas.

Selama agresi, pasukan Israel menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah dan rumah sakit. Imbas serangan Israel, lebih dari 14.800 orang di Palestina meninggal, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak.

Israel dan Hamas akhirnya menyepakati penerapan gencatan senjata pada pekan lalu yang dimulai selama empat hari sejak Jumat (24/11). Baru-baru ini, Israel-Hamas sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari.

Selama gencatan senjata berlangsung Israel memang menghentikan sebagian besar gempurannya di Jalur Gaza. Meski begitu, beberapa serangan tetap terjadi bahkan di Tepi Barat Palestina.

Selain itu, Israel juga masih mengepung dua rumah sakit utama di utara Gaza yakni RS Al Shifa dan RS Indonesia.

(isa/rds)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya