Yordania Minta Israel Dihukum Atas Agresi Brutal di Jalur Gaza
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan Israel harus bertanggung jawab usai menggempur Palestina habis-habisan dan menyebabkan tragedi kemanusiaan di Gaza.
Seruan itu muncul saat Safadi berpidato di acara Forum Regional Menteri Luar Negeri Persatuan Mediterania ke-8 di Barcelona, Spanyol, pada 26-27 November.
"Infrastruktur di Gaza benar-benar binasa. Kekerasan keji itu tak bisa diterima dunia," ujar Safadi, dikutip Middle East Monitor, Senin (27/11).
Dia juga mengatakan, "Tak ada toleransi untuk pembunuhan warga sipil di Gaza. Saya minta Israel bertanggung jawab."
Israel, kata dia, tak boleh bertindak sebagai negara yang menginjak-injak hukum.
Lebih lanjut, Safadi menegaskan bahwa Israel harus menghentikan agresi mereka di Gaza. Ia juga menyebut Yordania "tak menerima" ultimatum Israel yang "mengusir warga Palestina dari Gaza."
Di kesempatan itu, dia juga menyerukan penghentian aliran senjata ke Israel.
Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober imbas peperangannya dengan Hamas.
Selama agresi, pasukan Israel menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah dan rumah sakit. Imbas serangan Israel, lebih dari 14.800 orang di Palestina meninggal, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak.
Israel dan Hamas akhirnya menyepakati penerapan gencatan senjata pada pekan lalu yang dimulai selama empat hari sejak Jumat (24/11). Baru-baru ini, Israel-Hamas sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari.
Selama gencatan senjata berlangsung Israel memang menghentikan sebagian besar gempurannya di Jalur Gaza. Meski begitu, beberapa serangan tetap terjadi bahkan di Tepi Barat Palestina.
Selain itu, Israel juga masih mengepung dua rumah sakit utama di utara Gaza yakni RS Al Shifa dan RS Indonesia.
(isa/rds)
Komentar
Posting Komentar