135 Rohingya Akhirnya Dipindahkan ke UPTD Dinsos Aceh Usai Ditolak Warga
Sebanyak 135 pengungsi Rohingya yang mendapatkan penolakan di mana-mana akhirnya dipindahkan ke UPTD Dinas Sosial Aceh di Ladong, Aceh Besar. Mereka diangkut menggunakan tiga truk Satpol PP.
Pantauan detikSumut, satu truk berisi Rohingya pria dan dua truk wanita dan anak-anak meninggalkan Tugu Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Senin (11/12/2023) sekitar pukul 12.15 WIB. Mereka dibawa dengan pengawalan polisi.
"Kami diperintahkan untuk membawa Rohingya ke Ladong," kata Kabid Trantibum Satpol PP Aceh Azmanto kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan itu disebut diambil dalam rapat yang digelar di Kesbangpol Aceh. Rapat juga dihadiri pihak dari UNHCR dan IOM.
Menurut Azman, Rohingya ditempatkan di UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya milik Dinas Sosial Aceh di Ladong untuk sementara waktu. Pihak terkait untuk mencari solusi lagi untuk penampungan mereka setelah batas waktu berakhir.
"Mereka ditempatkan di sana hanya seminggu. Nanti akan dicari lagi," jelasnya.
Sebelumnya, 135 pengungsi Rohingya sempat dibawa ke lokasi penampungan sementara di lokasi penampungan sementara di kamp pramuka. Namun warga di sana melakukan penolakan sehingga pengungsi dikembalikan ke kantor gubernur.
Informasi diperoleh detikSumut, empat truk yang membawa pengungsi Rohingya dihadang warga saat memasuki kamp pramuka di Kabupaten Pidie pada Senin (11/12/2023) dinihari tadi. Warga meminta pengemudi truk untuk putar balik dan segera meninggalkan lokasi tersebut.
Para pengungsi akhirnya tiba kembali di Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh sekitar pukul 02.30 WIB dinihari tadi. Mereka ditempatkan di trotoar di depan kantor gubernur dan dipasangi garis polisi.
Kehadiran mereka menarik perhatian masyarakat. Warga ramai yang singgah untuk melihat keberadaan langsung Rohingya dari jarak dekat.
Setelah semalaman berada di kantor gubernur, Rohingya saat ini dipindahkan ke taman tugu Ratu Safiatuddin yang berjarak sekitar 300 meter dari kantor gubernur. Mereka dibawa dengan berjalan kaki
Di sana, mereka ditempatkan di satu lokasi dan dipasangi garis polisi. Pengungsi ditempatkan di tempat bermain skateboard. Sejumlah relawan dan warga menjaga serta memberikan makanan untuk pengungsi.
"Mereka ditolak masyarakat di kamp pramuka sehingga dikembalikan lagi ke kantor gubernur. Kita masih standby sampai sekarang karena kita relawan melihat dari sisi kemanusiaan," kata Satgas Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Banda Aceh, Fachrul Razi kepada wartawan.
Komentar
Posting Komentar