20 Negara Lebih Gabung AS Lawan Houthi, Jadi Perang Baru? - CNBC Indonesia

 

20 Negara Lebih Gabung AS Lawan Houthi, Jadi Perang Baru?

luc, CNBC Indonesia
News
Jumat, 22/12/2023 06:05 WIB
Foto: Helikopter militer Houthi terbang di atas kapal kargo Galaxy Leader di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. (via REUTERS/HOUTHI MILITARY MEDIA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pentagon mengungkapkan lebih dari 20 negara telah bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk melindungi jalur perdagangan Laut Merah dari serangan kelompok Houthi di Yaman.

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah berulang kali menargetkan kapal-kapal di jalur pelayaran penting dengan serangan yang mereka katakan untuk mendukung warga Palestina di Gaza, tempat Israel memerangi kelompok militan Hamas.

"Saat ini ada lebih dari 20 negara yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam koalisi," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder, dilansir AFP, Jumat (22/12/2023).

Pilihan Redaksi

Ryder mengatakan Houthi "menyerang kesejahteraan ekonomi dan kemakmuran negara-negara di seluruh dunia," yang secara efektif menjadi "bandit di sepanjang jalan raya internasional yaitu Laut Merah."

Pasukan koalisi akan "berfungsi sebagai patroli jalan raya, berpatroli di Laut Merah dan Teluk Aden untuk merespons, dan membantu jika diperlukan, kapal komersial yang transit di jalur perairan internasional yang penting ini," katanya, sambil menyerukan kepada kelompok Houthi untuk menghentikan serangan mereka.

Adapun konflik Israel-Hamas dimulai ketika Hamas melakukan serangan mengejutkan pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel.

Bersumpah untuk menghancurkan Hamas, Israel melakukan pengeboman tanpa henti terhadap sasaran di Gaza, bersamaan dengan invasi darat, yang menurut pemerintah Hamas di Gaza pada Rabu telah menewaskan sedikitnya 20.000 orang.

Kematian tersebut telah memicu kemarahan luas di Timur Tengah dan mendorong terjadinya serangan oleh kelompok bersenjata di wilayah tersebut, termasuk serangan Houthi terhadap kapal-kapal Laut Merah.

Amerika Serikat mengumumkan koalisi multinasional Laut Merah pada Senin, sementara Houthi memperingatkan dua hari kemudian bahwa mereka akan menyerang balik jika diserang.

Baca Juga

Komentar