GAZA, iNews.id – Jumlah jurnalis dan pekerja media yang tewas akibat peningkatan konflik Palestina-Israel sejak 7 Oktober lalu telah mencapai 61 orang. Hal itu diungkapkan oleh Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dalam sebuah pernyataan, akhir pekan ini.
“Per 1 Desember, penyelidikan awal CPJ menunjukkan setidaknya 61 jurnalis dan pekerja media termasuk di antara lebih dari 16.000 orang yang terbunuh sejak perang dimulai pada 7 Oktober—dengan sekitar 14.800 warga Palestina tewas di Gaza dan Tepi Barat serta 1.200 tewas di Israel,” ungkap CPJ, seperti dikutip kantor berita Sputnik, Sabtu (2/12/2023).
Dikatakan bahwa 7 Oktober 2023 menjadi hari yang paling mematikan dalam konflik tersebut bagi kalangan jurnalis. Pada tanggal tersebut, ada enam jurnalis yang terbunuh. Sementara hari paling mematikan kedua terjadi pada 18 November, dengan lima wartawan gugur di Gaza.
Pertempuran baru di Gaza memasuki hari kedua pada Sabtu (2/12/2023), setelah negosiasi memperpanjang gencatan senjata antara dan Hamas gagal. Para mediator yang menengahi konflik itu mengatakan, pemboman yang dilakukan Israel di Gaza telah mempersulit upaya untuk menghentikan kembali permusuhan.
Pada Jumat malam, pejabat kesehatan Gaza mengatakan, serangan udara Israel telah menewaskan 184 orang dan melukai sedikitnya 589 korban lainnya. Pengeboman oleh jet-jet tempur zionis juga menghantam lebih dari 20 rumah.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar