Diusulkan Jadi Lokasi Penampungan Rohingya, Ini Fakta Menarik Pulau Galang - Beritasatu

Diusulkan Jadi Lokasi Penampungan Rohingya, Ini Fakta Menarik Pulau Galang

Sabtu, 9 Desember 2023 | 12:38 WIB
Penulis: Winda Destiana Putri | Editor: WDP
Pulau Galang menjadi sorotan publik beberapa waktu lalu karena menjadi salah satu opsi penampungan pengungsi Rohingya.
Pulau Galang menjadi sorotan publik beberapa waktu lalu karena menjadi salah satu opsi penampungan pengungsi Rohingya. (Istimewa/Istimewa)

Jakarta, Beritasatu.com - Pulau Galang menjadi sorotan publik beberapa waktu lalu karena menjadi salah satu opsi penampungan pengungsi Rohingya. Terletak sekitar 60 kilometer dari Kota Batam, Kepulauan Riau, Pulau Galang menawarkan keindahan alam dan keberagaman budaya masyarakat lokal.

ADVERTISEMENT

Perjalanan menuju Pulau Galang memerlukan waktu sekitar 1,5 jam dari Kota Batam. Pulau ini dikenal dengan pantai-pantai indah di sekitarnya dan keberagaman budaya masyarakatnya yang berasal dari beragam etnis.

BACA JUGA

Namun, Pulau Galang tidak hanya menarik perhatian sebagai tempat penampungan pengungsi Rohingya. Pulau ini juga memiliki nilai historis tersendiri terkait dengan masyarakat Vietnam. Pada tahun 1980-an, Pulau Galang digunakan sebagai tempat penampungan bagi para pengungsi korban perang saudara di Vietnam.

ADVERTISEMENT

Menurut informasi dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, penduduk asli Pulau Galang dengan tulus menampung para pengungsi Vietnam. Pemerintah setempat juga turut membantu menyiapkan bangunan khusus untuk mereka. Awalnya hanya ada 40 hingga 100 pengungsi, namun jumlah mereka terus bertambah hingga mencapai sekitar 250 ribu pengungsi dari Vietnam.

Dengan jumlah yang sangat besar, para pengungsi Vietnam mendirikan kamp khusus di Pulau Galang, yang kemudian dikenal dengan sebutan Kampung Vietnam. Di sini, masyarakat Vietnam berkumpul sebagai akibat dari perang yang melanda negara asal mereka.

Pada tahun 1996, kamp pengungsian tersebut ditutup, dan pemerintah membangun Humanity Park atau 'Sacre of Humanity' sebagai tanda penghargaan terhadap perjalanan sulit para pengungsi. Salah satu patung yang mendominasi taman ini didedikasikan untuk mengenang Tinh Nhan Loai, seorang perempuan pengungsi Vietnam yang disebut bunuh diri setelah menjadi korban kekerasan seksual oleh pemuda pengungsi Vietnam pada tahun 1985.

BACA JUGA

Lebih lanjut, area bekas pengungsian tersebut telah diubah menjadi Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) yang khusus melayani pasien yang terinfeksi Covid-19 di Pulau Galang. Pada waktu itu, mayoritas pasien berasal dari pekerja Migran Indonesia yang bekerja di berbagai negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Pulau Galang, dengan sejarahnya yang kaya menjadi saksi bisu perjalanan kelompok-kelompok pengungsi yang mencari perlindungan dan harapan di tengah badai konflik dan bencana.
 

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya