Pilihan

Gencatan Senjata di Gaza, Palestina Kecam Veto AS sebagai Bencana - Beritasatu

Gencatan Senjata di Gaza, Palestina Kecam Veto AS sebagai Bencana


Sabtu, 9 Desember 2023 | 18:53 WIB
Penulis: Nabiel Gibran El Rizani | Editor: NBG
Majelis Umum PBB
Majelis Umum PBB (AP)

Washington, Beritasatu.com - Utusan Palestina untuk PBB, Riyad al-Mansour mengutuk kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mengadopsi rancangan resolusi untuk gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, Jumat (8/12/2023). 

ADVERTISEMENT

Resolusi tersebut, disponsori oleh hampir 100 negara anggota PBB, mendapat veto dari Amerika Serikat (AS), sementara 13 anggota Dewan Keamanan memberikan dukungan. Inggris, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan dengan hak veto seperti AS, memilih untuk abstain.

Mansour menyebut kegagalan tersebut sebagai "sangat disesalkan" dan "bencana." Dia mengkritik bahwa para penjahat perang diberi lebih banyak waktu untuk melanjutkan kejahatan mereka, karena Dewan Keamanan gagal membuat seruan yang jelas setelah dua bulan.

"Alih-alih membiarkan dewan ini menegakkan mandatnya dengan akhirnya membuat seruan yang jelas, setelah dua bulan, bahwa kekejaman harus diakhiri, para penjahat perang diberi lebih banyak waktu untuk melanggengkan kejahatan mereka. Bagaimana hal ini bisa dibenarkan? Bagaimana bisa mereka membenarkan pembantaian seluruh bangsa?" kata Riyad al-Mansour.

ADVERTISEMENT

Mansour kembali menyerukan gencatan senjata, menekankan bahwa setiap hari berarti kehilangan nyawa dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern.

Rancangan resolusi tersebut menyerukan semua pihak yang terlibat konflik untuk mematuhi hukum internasional, khususnya perlindungan warga sipil, serta menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera. Mansour juga meminta Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk melaporkan pelaksanaan gencatan senjata kepada Dewan Keamanan.

Uni Emirat Arab (UAE), yang memperkenalkan resolusi tersebut, berusaha menyelesaikannya secepat mungkin mengingat peningkatan jumlah korban tewas selama perang 63 hari.

Wakil Tetap Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, menyatakan bahwa pemerintahan Biden menggunakan hak vetonya karena gencatan senjata dapat memungkinkan Hamas tetap menguasai Gaza. Wood menekankan bahwa gencatan senjata yang membuat Hamas menguasai wilayah tersebut dapat menghilangkan kesempatan bagi warga sipil Palestina untuk membangun masa depan yang lebih baik.

BACA JUGA

"Oleh karena itu, meski Amerika Serikat sangat mendukung perdamaian abadi di mana Israel dan Palestina dapat hidup damai dan aman, kami tidak mendukung seruan resolusi untuk gencatan senjata yang tidak berkelanjutan yang hanya akan menjadi benih perang berikutnya,” ujarnya.

Data resmi dari otoritas Gaza menyebutkan lebih dari 17.000 orang tewas dalam penembakan dan serangan udara Israel di Gaza. Sekitar 70 persen dari korban meninggal adalah perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 46.000 lainnya terluka. Sebanyak 1,8 juta warga Palestina menjadi pengungsi internal.

Perang dimulai oleh Israel sebagai balasan terhadap serangan lintas batas yang dilakukan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 warga Israel, dengan sekitar 240 orang dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek