Israel Sebut Syarat jika Gencatan Senjata Mau Terus Diperpanjang

Israel mengungkapkan syarat-syarat yang diperlukan jika kelompok perlawanan Palestina, Hamas, ingin terus memperpanjang gencatan senjata.
Penasihat senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Mark Regev mengatakan posisi mereka soal perpanjangan gencatan senjata "sangat jelas."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap hari, kami sepakat memperpanjang [gencatan senjata] untuk pembebasan 10 sandera. [Sebanyak] 10 sandera yang masih hidup," kata Regev pada Kamis (30/11) kepada CNN.
Dia kemudian berujar, "Jika Hamas tetap melanjut untuk membebaskan para sandera, 10 per hari, kami akan memperpanjang [gencatan senjata]."
Israel menerima perjanjian jeda kemanusiaan untuk mengeluarkan sandera. Ini, kata Regev, bisa diperpanjang setiap hari selama satu hari.
"Ini adalah jeda kemanusiaan dalam perjuangan kami melawan Hamas, Israel bertekad untuk menghancurkan mesin militer Hamas dan kekuasaannya atas Gaza," ujar dia.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan Israel bisa saja mempertimbangkan kembali gempur Gaza.
"Jika Hamas gagal memenuhi persyaratan: membebaskan 10 warga Israel, maka tentu saja pertempuran bisa dipertimbangkan," ungkap dia.
Regev menyebutkan masih terdapat 140 sandera di Gaza.
Israel dan Hamas kembali sepakat memperpanjang gencatan senjata pada Kamis (30/11).
Perpanjangan ini sempat tertunda usai Hamas mengklaim Israel ogah menerima kesepakatan baru soal pembebasan sandera.
Para sandera tersebut di antaranya tujuh perempuan dan satu anak. Selain itu, terdapat tiga jenazah yang tewas akibat gempuran Israel di Gaza.
"[Keputusan] ini terlepas dari konfirmasi mediator bahwa daftar kelompok (sandera yang dibebaskan) ini adalah yang (Hamas) anggap masuk kategori perjanjian," demikian pernyataan Hamas dikutip Reuters.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar