Istana Serahkan Polemik Mayor Teddy Hadiri Debat Capres ke KPU
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyerahkan kepada KPU soal polemik kehadiran perwira TNI aktif yang juga ajudan Prabowo Subianto, Mayor Teddy dalam debat perdana capres beberapa waktu lalu.
"Kaitannya dengan pemilu ya tanya ke KPU," kata Pratikno ditemui usai acara Dies Natalis ke-74 UGM di Sleman, DIY, Selasa (18/12).
Mantan rektor UGM itu meminta wartawan menanyakan kepada KPU yang lebih paham mengenai regulasi pemilu.
Namun, Pratikno menjelaskan ajudan merupakan fasilitas melekat yang diberikan negara pada setiap jabatan pemerintahan.
"Ya, kan memang fasilitas ajudan itu kan melekat ya pada semua jabatan. Mau presiden mau seperti juga pengamanan kan melekat, itu kan fasilitas protokoler," imbuhnya.
Ajudan Menteri Pertahanan yang juga calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, Mayor Inf Teddy Indra Wijaya menjadi sorotan lantaran hadir dalam debat capres yang digelar KPU beberapa waktu lalu.
Dalam sejumlah video dan foto beredar, Teddy terlihat duduk dalam barisan pendukung Prabowo. Ia tampak mengenakan pakaian dengan warna yang sama dengan pendukung Prabowo.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan kehadiran Teddy dalam acara itu karena melekat ikut agenda Prabowo.
Julius menyebut Teddy tidak mewakili institusi TNI. Selain itu, kehadiran Teddy juga dinilai bukan karena kepentingan pribadi.
Sementara Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Erwin Aksa menyatakan Teddy tak masuk struktur TKN Prabowo-Gibran. Kehadirannya ke KPU dalam rangka menjalankan tugas sebagai ajudan Prabowo.
"Enggak, enggak, enggak ya dia sespri atau ajudan tapi kalau memang ada temuan Bawaslu ya diproses aja," kata Erwin melalui sambungan telepon, Senin (18/12).
Erwin menekankan Teddy hanya menjalankan tugasnya sebagai ajudan Prabowo. Ia tak boleh ikut mengatur kegiatan kepemiluan.
Komentar
Posting Komentar