Korban Bullying Meninggal Dunia di Bekasi, Kuasa Hukum: Sekolah Harus Tanggung Jawab
Penulis: Rino Fajar Setiawan | Editor: DIN

Bekasi, Beritasatu.com - Pihak SDN 09 Jatimulya, Bekasi, diminta untuk turut bertanggung jawab atas kasus bullying Fatir Arya Adinata (12 tahun) berujung amputasi dan meninggal dunia. Hal itu disampaikan oleh Kuasa Hukum Fatir Mila Ayu Dewata Sari.
Mila mengatakan, polisi telah menetapkan satu orang berinisial ABH menjadi tersangka dalam kasus ini.
"Fatir sudah meninggal maka dari tim kami sepakat meminta kepada polres untuk pihak sekolah juga harus bertanggung jawab atas ini semua. Karena yang katanya bullying itu hal yang biasa dan juga bercandaan. Ini loh efeknya, Fatir sampai meninggal," kata Mila, Jumat (8/12/2023).
Dia juga merasa kecewa dengan sikap para guru tempat sekolah Fatir yang tidak menjenguk selama muridnya terbaring sakit.
"Jangan biarkan oknum-oknum guru yang memberikan statement itu (dianggap) hal yang biasa, dibiarkan bebas, dibiarkan happy-happy di luar sana, tidak punya empati," lanjutnya.
Sebelumnya, Fatir dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (7/12/2023). Bocah korban bullying teman sepermainannya ini meninggal setelah beberapa bulan menjalani perawatan medis kanker tulang.
Kuasa Hukum Fatir, Mila Ayu Dewata membenarkan kabar meninggalnya fatir. Dia menyebut, Fatir meninggal dunia pada pukul 02.25 WIB.
"Meninggal dunia Jam 02.25 WIB, di Rumah Sakit Hermina Bekasi Barat," kata Mila, Kamis (7/12/2023).
Mila menjelaskan, Fatir sempat dibawa pulang ke rumah. Namun, kondisinya kembali kritis dan dibawa kembali ke Rumah Sakit Hermina Bekasi Barat.
"Sekarang jenazah Fatir sudah dibawa ke rumah," lanjut Mira.
Menurut Mira, pihak keluarga telah memakamkan jenazah Fatir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan Kota Bekasi.
Adapun Fatir jadi korban perundungan (bullying) di SDN Jatimulya 09, Kabupaten Bekasi dan berujung kaki diamputasi.
Ibu korban, Diana Novita (40) mengatakan korban saat masih kelas 6 SD diajak jajan oleh temannya pada Februari 2023. Dalam perjalanan, korban tiba-tiba dijegal oleh salah satu temannya.
Korban pun terjatuh dan kesakitan. Namun, teman-teman korban saat itu malah merundung korban secara verbal.
Tiga hari setelah peristiwa itu, lanjut Diana, anaknya merasakan sakit pada kaki kiri. Saat itulah, FA baru menceritakan kelakukan temannya kepada Diana.
Awalnya Diana membawa anaknya ke klinik, tetapi kaki FA tak juga sembuh. Selama pengobatan, FA tak lagi bisa bersekolah.
Hingga pada Agustus 2023, FA didiagnosa dokter menderita kanker tulang dan harus diamputasi. Diana menambahkan, sesuai diamputasi, kondisi anaknya belum stabil.
0 Komentar