Menhub prediksi akhir Januari 2024 peresmianBandara Kediri
Jumat, 8 Desember 2023 18:46 WIB
Kami akan finalkan kalibrasi asesmen security dan safety, setelah itu kami berikan rekomendasi. Dari rekomendasi itu swasta akan membuka penerbangan kemana saja, memasarkan dan seyogyanya peresmian itu akan terjadi pada saat sudah dijumpai sejumlah p
Kediri (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa saat ini untuk perkembangan pembangunan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, masih dalam proses kalibrasi dan dimungkinkan akhir Januari atau akhir Februari 2024 baru peresmian.
"Kami akan finalkan kalibrasi asesmen security dan safety, setelah itu kami berikan rekomendasi. Dari rekomendasi itu swasta akan membuka penerbangan kemana saja, memasarkan dan seyogyanya peresmian itu akan terjadi pada saat sudah dijumpai sejumlah penumpang. Bisa kami katakan akhir Januari atau awal Februari atau akhir Februari (2024) peresmiannya," katanya saat di Kediri, Jumat.
Ia menjelaskan saat ini masih dalam proses kalibrasi untuk Bandara Dhoho Kediri. Beberapa asesmen yang dinilai berkaitan dengan security dan safety, serta komersial.
Dirinya menyebut, apabila bandara difungsikan tentunya ada eror yang datang dan pergi sehingga dalam proses kalibrasi tersebut akan difinalkan baru kemudian Kementerian Perhubungan memberikan rekomendasi.
Ia mengatakan proses kalibrasi di Bandara Dhoho Kediri itu saat ini memasuki hari kedua dan akan berlangsung beberapa hari ke depan. Secara teknis, setelah Kemenhub menyatakan kalibrasi atau fungsi navigasi berjalan dengan baik. Setelah itu, fungsi safety berjalan baik dan fungsi security juga berjalan baik, bisa dilakukan take off landing untuk pesawat nonkalibrasi.
"Tapi untuk komersial dibutuhkan waktu untuk mendapatkan perizinan dan juga penumpang," kata dia.
Pihaknya juga mengapresiasi keberadaan bandara ini. Pembangunan ini dilakukan oleh swasta, sehingga hal ini juga patut dicontoh bahwa swasta juga memiliki komitmen untuk membangun Indonesia.
Ia menambahkan, Jatim adalah satu provinsi yang penduduknya nomor dua terbesar di Indonesia sehingga dibutuhkan bandara yang ada di bagian selatan Jatim. Dengan runway sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, Bandara Dhoho dapat didarati segala jenis pesawat, termasuk untuk melayani penerbangan umroh dan haji. Segala jenis pesawat juga bisa didarati di bandara ini.
Bandara Kediri merupakan kolaborasi AP I dengan PT SDHI sebagai tindak lanjut pelaksanaan perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) yang diteken PT SDHI dan Kementerian Perhubungan pada 7 September 2022 yang kemudian disahkan melalui penandatanganan kerja sama operasi (KSO) Bandara Kediri oleh Direktur Utama AP I Faik Fahmi dan Direktur Utama SDHI Istata Taswin Siddharta.
Melalui KSO itu, dua perusahaan resmi mengelola dan mengoperasikan bandara tersebut.
Sementara itu, Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDI) Maksin Arisandi bersyukur, proyek yang sudah lama dicita-citakan tersebut memasuki masa-masa akhir sebelum pengoperasian.
Peletakan batu pertama pembangunan bandara ini dimulai pada 2020 dan proyek pembangunan berlangsung hingga saat ini.
"Terimakasih Pak Jokowi atas dukungannya, Pak Menhub, Dirut AP I, ini adalah sesuatu yang sudah kami jalankan bersama-sama, dengan dukungan luar biasa, pemerintah dan masyarakat sekitar. Tanpa dukungan ini, akan jadi proyek tidak bisa lancar dan mulus. Bandara ini akan menjadi kebanggaan bukan hanya Kediri tapi juga sekitarnya, mataraman," kata dia.
Sementara itu, saat proses uji coba dengan kalibrasi itu, pesawat King Air 350 melakukan pendaratan di Bandara Dhoho Kediri. Bahkan, sebelumnya video pendaratan pesawat tersebut ramai di media sosial dan sempat disebut sebagai first landing.
Baca juga: Menhub: Bandara Dhoho Kediri memasuki tahap kalibrasi
Baca juga: Gubernur Jatim tinjau persiapan operasional Bandara Kediri
Baca juga: Pertamina operasikan depot pengisian pesawat udara di Bandara Kediri
"Kami akan finalkan kalibrasi asesmen security dan safety, setelah itu kami berikan rekomendasi. Dari rekomendasi itu swasta akan membuka penerbangan kemana saja, memasarkan dan seyogyanya peresmian itu akan terjadi pada saat sudah dijumpai sejumlah penumpang. Bisa kami katakan akhir Januari atau awal Februari atau akhir Februari (2024) peresmiannya," katanya saat di Kediri, Jumat.
Ia menjelaskan saat ini masih dalam proses kalibrasi untuk Bandara Dhoho Kediri. Beberapa asesmen yang dinilai berkaitan dengan security dan safety, serta komersial.
Dirinya menyebut, apabila bandara difungsikan tentunya ada eror yang datang dan pergi sehingga dalam proses kalibrasi tersebut akan difinalkan baru kemudian Kementerian Perhubungan memberikan rekomendasi.
Ia mengatakan proses kalibrasi di Bandara Dhoho Kediri itu saat ini memasuki hari kedua dan akan berlangsung beberapa hari ke depan. Secara teknis, setelah Kemenhub menyatakan kalibrasi atau fungsi navigasi berjalan dengan baik. Setelah itu, fungsi safety berjalan baik dan fungsi security juga berjalan baik, bisa dilakukan take off landing untuk pesawat nonkalibrasi.
"Tapi untuk komersial dibutuhkan waktu untuk mendapatkan perizinan dan juga penumpang," kata dia.
Pihaknya juga mengapresiasi keberadaan bandara ini. Pembangunan ini dilakukan oleh swasta, sehingga hal ini juga patut dicontoh bahwa swasta juga memiliki komitmen untuk membangun Indonesia.
Ia menambahkan, Jatim adalah satu provinsi yang penduduknya nomor dua terbesar di Indonesia sehingga dibutuhkan bandara yang ada di bagian selatan Jatim. Dengan runway sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, Bandara Dhoho dapat didarati segala jenis pesawat, termasuk untuk melayani penerbangan umroh dan haji. Segala jenis pesawat juga bisa didarati di bandara ini.
Bandara Kediri merupakan kolaborasi AP I dengan PT SDHI sebagai tindak lanjut pelaksanaan perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) yang diteken PT SDHI dan Kementerian Perhubungan pada 7 September 2022 yang kemudian disahkan melalui penandatanganan kerja sama operasi (KSO) Bandara Kediri oleh Direktur Utama AP I Faik Fahmi dan Direktur Utama SDHI Istata Taswin Siddharta.
Melalui KSO itu, dua perusahaan resmi mengelola dan mengoperasikan bandara tersebut.
Sementara itu, Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDI) Maksin Arisandi bersyukur, proyek yang sudah lama dicita-citakan tersebut memasuki masa-masa akhir sebelum pengoperasian.
Peletakan batu pertama pembangunan bandara ini dimulai pada 2020 dan proyek pembangunan berlangsung hingga saat ini.
"Terimakasih Pak Jokowi atas dukungannya, Pak Menhub, Dirut AP I, ini adalah sesuatu yang sudah kami jalankan bersama-sama, dengan dukungan luar biasa, pemerintah dan masyarakat sekitar. Tanpa dukungan ini, akan jadi proyek tidak bisa lancar dan mulus. Bandara ini akan menjadi kebanggaan bukan hanya Kediri tapi juga sekitarnya, mataraman," kata dia.
Sementara itu, saat proses uji coba dengan kalibrasi itu, pesawat King Air 350 melakukan pendaratan di Bandara Dhoho Kediri. Bahkan, sebelumnya video pendaratan pesawat tersebut ramai di media sosial dan sempat disebut sebagai first landing.
Baca juga: Menhub: Bandara Dhoho Kediri memasuki tahap kalibrasi
Baca juga: Gubernur Jatim tinjau persiapan operasional Bandara Kediri
Baca juga: Pertamina operasikan depot pengisian pesawat udara di Bandara Kediri
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2023
- Tag:
Komentar
Posting Komentar