Mungkinkah China-Rusia Berinisiatif Kirim Pasukan ke Gaza?
isa | CNN Indonesia
Minggu, 17 Des 2023 06:52 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Jalur Gaza masih menjadi perhatian publik karena serangan fase dua Israel ke wilayah tersebut usai gencatan senjata tak diperpanjang.
Komunitas internasional pun ramai-ramai mendesak penerapan kembali kesepakatan damai itu. Mereka meminta Dewan KeamananPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sejumlah pihak menilai DK PBB tak becus sebagai penjaga perdamaian. Mesir dan Mauritania lantas menggunakan Resolusi 377 A untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Resolusi PBB 377A atau "Unity for Peace" bertujuan untuk menyelesaikan situasi saat Dewan Keamanan PBB gagal menjalankan fungsinya.
Resolusi tersebut memberi wewenang ke Majelis Umum untuk menggelar pertemuan melalui Sekretaris Jenderal dan membuat rekomendasi kolektif termasuk penggunaan angkatan bersenjata bila diperlukan.
Jika rekomendasi disetujui, pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi menduga China-Rusia bersedia mengirim pasukan internasional ke Gaza.
Yon mengatakan kedua negara bersedia mengirim pasukan jika ada gencatan senjata permanen di Gaza.
"Sebagai penjaga perdamaian jika gencatan senjata dilakukan dan Israel bersedia menarik diri dari wilayah pendudukan di Gaza dan Tepi Barat," kata Yon kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/12).
Dia kemudian berujar, "Tentu ini bagian dari skema two states solution [solusi dua negara]."
Solusi dua negara adalah kerangka penyelesaian konflik Israel-Palestina, yang disetujui secara internasional, untuk mendirikan dua negara berdampingan, hidup damai, saling menghargai, dan saling mengakui kemerdekaan.
Artinya, pengerahan pasukan internasional baru bisa terjadi jika tak ada lagi agresi dan pasukan Israel di Palestina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar