
TEL AVIV, iNews.id - Israel dilaporkan akan membebaskan para tahanan top Hamas yang masuk dalam daftar orang berbahaya Israel. Itu bagian dari negosiasi terbaru Israel dan Hamas yang ditengahi oleh Qatar dan Mesir untuk menerapkan gencatan senjata kemanusiaan jilid kedua.
Lembaga penyiaran publik Israel KAN, mengutip sumber pejabat pemerintah, melaporkan warga diminta untuk siap menerima keputusan sulit tersebut. Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berada pada posisi sulit menghadapi desakan dari keluarga korban sandera Hamas dan pejuang lainnya di Gaza untuk segera membebaskan kerabat mereka.
Dalam laporan tersebut, Israel masih berdiskusi dengan mediator mengenai pembebasan puluhan sandera di Gaza. Disebutkan masih ada beberapa perempuan yang belum dibebaskan berdasarkan kesepakatan sebelumnya serta pria lanjut usia yang terluka atau menderita penyakit kronis.
"Warga Israel harus siap membuat ‘konsesi’ terkait pembebasan tahanan berbahaya," bunyi laporan KAN, dikutip Kamis (21/12/2023).
Tahanan berbahaya dalam laporan itu merujuk pada mereka yang mendapat hukuman berat, termasuk para pejuang Hamas.
Bos Mossad David Barnea, Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) William Burns, dan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani bertemu di Warasawa, Polandia, pada Senin lalu untuk memulai negosiasi pertukaran sandera.
Seorang pejabat Israel mengatakan, merumuskan negosiasi gencatan senjata terbaru ini jauh lebih sulit dibandingkan perjanjian sebelumnya. Itulah yang membuat prosesnya menjadi alot.
Informasi senada dilaporkan stasiun televisi Israel Channel 12, mengutip sumber pejabat senior lain.
"Israel akan siap mengambil langkah panjang untuk memulangkan sandera-sanderanya," bunyi laporan.
Jika kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan baru terwujud, kata dia, ini akan menjadi pertaruhan besar. Namun keputusan berada di tangan mediator.
Dia menambahkan Israel akan mempertimbangkan untuk memberikan fleksibilitas selama gencatan senjata kemanusiaan baru ini, termasuk bantuan kemanusiaan. Israel juga akan membebaskan lebih banyak tahanan Palestina, dalam hal kuantitas maupun kualitas.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar