Operasional PT ITSS Morowali Dihentikan hingga Keluar Hasil Penyelidikan dari Kepolisian - Beritasatu

 

Operasional PT ITSS Morowali Dihentikan hingga Keluar Hasil Penyelidikan dari Kepolisian

Minggu, 24 Desember 2023 | 23:05 WIB
Penulis: Adi Pranata | Editor: DIN
Polisi tengah menyelidiki ledakan yang terjadi di tungku smelter milik PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu, 24 Desember 2023.
Polisi tengah menyelidiki ledakan yang terjadi di tungku smelter milik PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu, 24 Desember 2023. (Istimewa/Istimewa)

Morowali, Beritasatu.com - PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah untuk sementara berhenti beroperasi pascainsiden ledakan tungku smelter yang mengakibatkan puluhan korban jiwa, Minggu (24/12/2023).

ADVERTISEMENT

Hal demikian diungkapkan langsung Kapolda Sulteng, Irjen Pol Agus Nugroho saat memberi keterangan pers, Minggu malam. Diketahui kepolisian setempat telah menurunkan tim investigasi untuk melakukan penyelidikan. "Untuk saat ini operasional PT ITSS kita hentikan sampai ada hasil penyidikan kita nanti," kata Agus Nugroho.

BERITASATU WA CHANNEL

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Tim penyidikan, kata Agus, terdiri dari tim Polres Morowali dan Polda Sulteng yang turut dibantu tim penyidik Mabes Polri. Selain itu, kepolisian juga menerjunkan tim DVI Polda Sulteng dan laboratorium Makassar untuk mengidentifikasi para korban.

BACA JUGA
ADVERTISEMENT

"Semoga kasus ini bisa kita tuntaskan untuk bisa memberi kepastian kepada masyarakat," kata Agus Nugroho.

Lebih lanjut Agus Nugroho menjelaskan, tercatat sudah ada sebanyak 53 korban jiwa akibat meledaknya tungku smelter. Puluhan yang menjadi korban adalah tim teknis yang hendak melakukan perbaikan di area tungku smelter yang berada di lantai dua dan tiga.

BACA JUGA

Dari 53 korban jiwa tersebut, ada sebanyak 13 pekerja meninggal dunia, terdiri dari empat tenaga kerja asing dan sembilan tenaga kerja WNI. "Lebih lanjut terdapat 29 pekerja mengalami luka berat, dan 12 korban mengalami luka sedang, serta 5 korban mengalami luka ringan," kata Agus Nugroho.

Agus menambahkan, korban yang meninggal dunia untuk sementara masih berada di klinik pengobatan kawasan PT IMIP sedangkan yang mengalami luka berat hingga sedang masih menjalani perawatan secara intensif di RSUD Kabupaten Morowali.

Baca Juga

Komentar