Pasien Gus Samsudin Ditemukan Tewas Tiga Hari Setelah Berobat
Warga Surabaya berinisial S (59) ditemukan meninggal dunia di Pondok Nuswantoro milik Samsudin Jadab alias Gus Samsudin.
Jenazah S ditemukan tiga hari setelah dirinya berobat di pondok yang berlokasi di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Kematian S terkuak setelah petugas kepolisian dan keluarga korban memeriksa CCTV di lingkungan pondok.
Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono mengungkap bahwa S merupakan warga Tambak Asri Melati, Morokrembang, Krembangan, Surabaya.
Mulanya, S berangkat ke Pondok Nuswantoro pada Sabtu (9/12) untuk berobat karena mengalami penyakit darah tinggi, kolesterol dan sesak nafas selama bertahun-tahun. Namun, S tak kunjung pulang hingga Senin (11/12).
Karenanya, pihak keluarga lantas mencari keberadaan S di Pondok Nuswantoro, Senin (11/12) malam. Ketika diperiksa, nama S memang tercatat di buku tamu.
Mereka pun melaporkan hal itu ke polsek setempat supaya bisa membuka akses kamera pengawas atau CCTV.
"Saksi (keluarga) dan pihak kepolisian datang ke pondok dan melakukan pengecekan CCTV pondok, dan diketahui bahwa pada hari Sabtu (9/12) sekitar jam 20.44 WIB korban melaksanakan terapi di pondok," jelas Udiyono saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (15/12).
Menurut rekaman CCTV, S terekam memasuki toilet umum usai menjalani terapi di pondok yang dikelola Gus Samsudin itu. Namun, S tak terlihat keluar lagi dari kamar mandi tersebut.
"Setelah selesai [terapi pengobatan] terlihat dalam CCTV korban masuk ke dalam kamar mandi umum dan tidak kunjung keluar," katanya.
Keluarga dan petugas lalu melakukan pengecekan di kamar mandi umum Pondok Nuswantoro.
"Didapati pintu kamar mandi tertutup dan terkunci dari dalam, selanjutnya diintip dari ventilasi pintu kamar mandi didapati ada jenazah yang tergeletak di kamar mandi," katanya.
Selanjutnya, petugas membuka pintu kamar mandi secara paksa. Korban ditemukan telah tergeletak meninggal dunia.
Petugas Polsek Lobar beserta Tim Inafis Polres Blitar pun melakukan penanganan. Sementara itu, petugas kesehatan Puskesmas kademangan melakukan pemeriksaan medis.
"Tidak ada bekas luka ataupun benda tumpul, bagian tubuh yang lainnya dalam keadaan utuh, tidak ditemukan luka maupun tanda-tanda kekerasan lainnya," ucapnya.
"Jenazah korban telah kaku yang belum ada tanda-tanda pembusukan mayat, diduga korban meninggal karena sakit darah tinggi, kolesterol, sesak nafas," sambungnya.
Udiyono mengatakan keluarga S menyatakan menerima dan meminta untuk tidak dilakukan autopsi jenazah. Mereka juga membuat surat pernyataan tidak akan menuntut pidana maupun perdata kepada pihak mana pun.
Komentar
Posting Komentar