Pertamina dan perusahaan asal Jepang menyepakati kolaborasi bisnis LNG
15 Desember 2023 22:07 WIB
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) dan perusahaan asal Jepang JERA menandatangani nota kesepahaman pertukaran informasi untuk meningkatkan value-chain bahan bakar dan menciptakan peluang investasi infrastruktur liquefied natural gas (LNG) dan bahan bakar rendah karbon seperti hidrogen/amonia.
Selain itu, kolaborasi ini akan mencakup transportasi LNG dan hidrogen/amonia, Operation & Maintenance (O&M) terminal penerimaan LNG, serta pembangunan kapasitas melalui benchmarking, pelatihan, dan/atau pertukaran untuk meningkatkan efisiensi operasional penanganan LNG.
"Selain itu, upaya kolaboratif kami akan diperluas ke Low Carbon Fuel, melalui pengembangan proyek Green Hydrogen/Ammonia, yang bertujuan untuk memfasilitasi produsen listrik dalam upaya dekarbonisasi melalui substitusi bahan bakar," ungkap Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Saputra di Jakarta, Jumat.
Kedua belah pihak juga akan mempertimbangkan pengembangan bisnis baru yang terkait dengan CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage).
Baca juga: Pertamina berpeluang genjot suplai BBM hijau bagi kapal pesiar di Bali
Baca juga: Pertamina Patra Niaga gandeng Pelindo bangun fasilitas energi di Benoa
Salyadi menilai pengembangan CCUS adalah kolaborasi yang menjanjikan mengingat portofolio Pertamina yang substansial dengan setidaknya 8 proyek CCS/CCUS di Indonesia.
Senior Managing Executive Officer and Chief of Global Strategist JERA, Steven Winn menyampaikan pihaknya memahami bahwa gas dan LNG adalah kunci dalam proses dekarbonisasi di Indonesia. Menurutnya, dekarbonisasi bukan panduan satu ukuran untuk semua, tetapi perlu disesuaikan secara khusus untuk setiap negara.
"Kami akan menyediakan solusi terkini untuk isu energi di Indonesia, sambil memperkuat rantai nilai untuk bahan bakar yang lebih hijau," ujar Winn.
JERA dan Pertamina akan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah jangka pendek hingga menengah terkait peningkatan permintaan energi, sambil secara bertahap menyelesaikan masalah jangka menengah hingga panjang terkait dekarbonisasi energi melalui kolaborasi pada rantai nilai LNG dan hidrogen/amonia di Indonesia.*
Baca juga: Pertamina catat 573 UMK naik kelas lewat program UMK Academy 2023
Baca juga: IHC optimalkan layanan "call center" 24 jam jelang Natal-Tahun Baru
Selain itu, kolaborasi ini akan mencakup transportasi LNG dan hidrogen/amonia, Operation & Maintenance (O&M) terminal penerimaan LNG, serta pembangunan kapasitas melalui benchmarking, pelatihan, dan/atau pertukaran untuk meningkatkan efisiensi operasional penanganan LNG.
"Selain itu, upaya kolaboratif kami akan diperluas ke Low Carbon Fuel, melalui pengembangan proyek Green Hydrogen/Ammonia, yang bertujuan untuk memfasilitasi produsen listrik dalam upaya dekarbonisasi melalui substitusi bahan bakar," ungkap Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Saputra di Jakarta, Jumat.
Kedua belah pihak juga akan mempertimbangkan pengembangan bisnis baru yang terkait dengan CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage).
Baca juga: Pertamina berpeluang genjot suplai BBM hijau bagi kapal pesiar di Bali
Baca juga: Pertamina Patra Niaga gandeng Pelindo bangun fasilitas energi di Benoa
Salyadi menilai pengembangan CCUS adalah kolaborasi yang menjanjikan mengingat portofolio Pertamina yang substansial dengan setidaknya 8 proyek CCS/CCUS di Indonesia.
Senior Managing Executive Officer and Chief of Global Strategist JERA, Steven Winn menyampaikan pihaknya memahami bahwa gas dan LNG adalah kunci dalam proses dekarbonisasi di Indonesia. Menurutnya, dekarbonisasi bukan panduan satu ukuran untuk semua, tetapi perlu disesuaikan secara khusus untuk setiap negara.
"Kami akan menyediakan solusi terkini untuk isu energi di Indonesia, sambil memperkuat rantai nilai untuk bahan bakar yang lebih hijau," ujar Winn.
JERA dan Pertamina akan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah jangka pendek hingga menengah terkait peningkatan permintaan energi, sambil secara bertahap menyelesaikan masalah jangka menengah hingga panjang terkait dekarbonisasi energi melalui kolaborasi pada rantai nilai LNG dan hidrogen/amonia di Indonesia.*
Baca juga: Pertamina catat 573 UMK naik kelas lewat program UMK Academy 2023
Baca juga: IHC optimalkan layanan "call center" 24 jam jelang Natal-Tahun Baru
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023
Tags:
Komentar
Posting Komentar