Prabowo Heran dengan Jawaban Anies: Soal Polusi Kok Salahkan Angin?
Penulis: Thomas Rizal | Editor: RZL
Jakarta, Beritasatu.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2 di Pilpres 2024, Prabowo Subianto merasa heran dengan jawaban dari capres nomor urut 1 Anies Baswedan, ketika ditanya terkait masalah penanganan polusi di Jakarta saat masih menjabat gubernur DKI Jakarta. Hal ini terjadi saat sesi tanya jawab antar capres di debat capres yang berlangsung Selasa (12/12/2023) di KPU, Jakarta.
"Mas Anies pernah jadi Gubernur lima tahun di DKI, anggaran DKI setahun sekitar Rp 80 triliun. Jumlah penduduk DKI 10 juta kurang lebih, tetapi selama Pak Anies memimpin, sering sekali DKI menerima indeks polusi tertinggi di dunia. Bagaimana dengan anggaran Rp 80 triliun Pak Anies sebagai gubernur, tidak dapat berbuat yang berarti untuk mengurangi polusi?" tanya Prabowo.
Menanggapi pertanyaan Prabowo, Anies mengklaim polusi udara di Jakarta tinggi lantaran Jakarta memiliki alat untuk mendeteksi polusi udara. Ia juga mengeklaim berdasarkan data yang dimiliknya, polusi udara berasal bukan dari Jakarta, tetapi dari daerah lain yang dibawa oleh angin.
"Polusi udara tidak ada KTP, angin tidak ada KTP-nya, angin bergerak sana sini. Ketika polutan yang muncul dari pembangkit tenaga uap mengalir ke Jakarta, maka Jakarta bisa mendeteksi ada polusi udara. Ketika mengarah ke Lampung, mereka tidak ada alatnya," kata Anies Baswedan.
Menanggapi jawaban Anies, Prabowo menilai Anies tidak memberikan jawaban yang jelas, bagaimana dia mengelola anggaran untuk menangani polusi udara di Jakarta.
"Susah kalau kita menyalahkan angin. Saya bertanya, dengan anggaran segitu besar, langkah-langkah apa yang dilakukan secara riil dalam lima tahun untuk mengurangi polusi?" ungkap Prabowo.
"Rakyat Jakarta yang banyak mengalami sakit pernapasan, jadi saya kira kalau kita dengan gampang menyalahkan angin, hujan, dan sebagainya, maka tidak perlu ada pemerintahan," tambah Prabowo.
Sesi tanya jawab antar capres dalam debat capres, Selasa (12/12/2023) menjadi salah satu sesi paling seru. Masing-masing capres diberikan kesempatan untuk bertanya kepada capres lainnya.
Diketahui, debat capres perdana Pilpres 2024 ini mengangkat tema terkait pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan lima kali pelaksanaan debat capres dan cawapres pada Pilpres 2024, yang berlangsung selama masa kampanye Pemilu 2024 dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Debat pertama dan kedua dijadwalkan pada tanggal 12 dan 22 Desember 2023, sementara debat ketiga dan keempat akan diselenggarakan pada 7 dan 21 Januari 2024. Debat terakhir berlangsung pada 4 Februari 2024. Lima kali debat capres-cawapres ini diadakan di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar