Sosok Wisudawati Tertua di Nganjuk, Lulus Usia 94 Tahun, Bangga Pakai Toga Hitam Ungu Terima Piagam - Tribunnews
Sosok Wisudawati Tertua di Nganjuk, Lulus Usia 94 Tahun, Bangga Pakai Toga Hitam Ungu Terima Piagam
TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok wisudawati tertua di Nganjuk yang lulus usia 94 tahun.
Penampilan nenek usia 94 tahun itu menjadi buah bibir netizen di media sosial.
Wisudawati tertua di Nganjuk itu terekam dalam video yang diunggah Pemerintah Daerah Nganjuk.
Sang wisudawati lulus di usianya yang sudah mencapai 94 tahun.
Dengan memakai toga berwarna hitam dan ungu, nenek tersebut bangga maju ke atas panggung untuk terima piagam penghargaan.
viral di media sosial, memperlihatkan seorang lanjut usia (lansia), nenek berusia 94 tahun di Nganjuk, Jawa Timur berhasil menjadi wisudawati tertua.
Nenek tersebut sukses menjadi wisudawan bersama 105 siswa lainnya dari 140 siswa yang lulus, yang mana berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Nganjuk.
Proses wisuda para lansia tersebut Viral di TikTok usai diunggah melalui akun @dinaskominfo_nganjuk Jumat (1/12/2023).
Dalam video yang tersebar di TikTok, nenek tersebut sempat diajak bicara saat acara wisuda.
Nenek di Nganjuk tersebut menjawab pertanyaan soal usianya.
"Usia berapa, Mbah?" tanya pembawa acara.
"Sembilan empat," jawab sang nenek.
Sorak sorai kemudian terdengar diiringi tepuk tangan dari para hadirin.
"Usia beliau ini ya, usianya 94 tahun," ulang sang host.
"Boleh tepuk tangannya sekali lagi dong," timpal host lainnya.
Suara tepuk tangan kemudian terdengar dalam video tersebut, seperti dikutip Tribun Jatim dari akun TikTok @dinaskominfo_nganjuk, (6/12/2023).
Adapun nenek berusia 94 tahun dinyatakan lulus sebagai wisudawan Sekolah Lansia Tangguh (Selantang).
Program Selantang adalah salah satu upaya pendidikan secara non formal yang dilakukan sepanjang hayat bagi lansia dan digalakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Nganjuk (DPPKB).
Layaknya wisudawan, lansia yang mengikuti kegiatan tersebut juga hadir dengan mengenakan toga berwarna hitam dan ungu.
Nama mereka kemudian secara satu persatu dipanggil ke atas panggung untuk menerima gelar dan penghargaan.
Selain nenek tersebut, ada 140 siswa Selantang lainnya yang juga berhasil lulus.
Namun pada hari tersebut yang mengikuti proses wisuda hanya 106 siswa lansia.
Selain nenek di atas, ada pula sosok lain yang belakangan viral karena lulus kuliah di usia yang juga sangat tua.
Universitas Terbuka baru saja meluluskan seorang wisudawan dengan usia tertua yakni 84 tahun.
Mbah Moen sosok wisudawan tertua Universitas Terbuka yang akhirnya lulus sebagai sarjana.
Mbah Moen mengambil 26 semester dan akhirnya selesai kuliah pada usia 84 tahun.
Masuk di tahun 2010, Mbah Moen akhirnya lulus dari Universitas Terbuka pada 2023 ini.
Sosok wisudawan tertua di Universitas Terbuka itu berbagi kisahnya semasa kuliah.
Ternyata, sosok Mbah Moen juga tak sembarangan.
Hal itu lantaran Mbah Moen pernah bekerja di Institusi negeri di tanah air.
Bagaimana sebenarnya sosok Mbah Moen?
Mahasiswa yang berhasil menuntaskan pendidikannya adalah Wagimoen.
Walau terkendala usia, biaya, jarak, dan waktu, itu semua tidak menghalangi semangat Wagimoen untuk menyelesaikan studinya dan menjadi salah satu dari 2.064 wisudawan dari Universitas Terbuka (UT) Bogor yang berhasil lulus.
Pada tanggal 28 November 2023 merupakan hari yang spesial bagi Wagimoen.
Hal itu dikarenakan dirinya berhasil menjadi lulusan di usia 84 tahun dan mendapat predikat menjadi wisudawan usia tertua yang diumumkan langsung oleh Prof. Gorky Sembiring selaku pemandu acara sesi Wisudawan Inspiratif.
Adapun Upacara Wisuda UT Pusat Periode I Tahun Akademik 2023/2024 yang diselenggarakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) di Kantor Pusat UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Kisah menariknya lagi, Wagimoen yang akrab dipanggil Mbah Moen ini berhasil menamatkan kuliahnya di UT Bogor setelah menempuh sekitar 26 semester.
26 semester itu bukan merupakan perjuangan singkat, tetapi Mbah Moen melalui kondisi yang sangat panjang.
Bahkan, beliau juga menjadi wisudawan tertua sepanjang sejarah kelulusan UT di acara wisuda UT Pusat.
Mbah Moen, diketahui, mengalahkan tiga wisudawan tertua pada periode wisuda-wisuda sebelumnya, yaitu Mooryati Soedibyo yang lulus UT di usia 59 tahun, Safriyansah di usia 79 tahun, dan Yustina di usia 81 tahun.
Mbah Moen merupakan sosok pejuang tangguh yang terus bersemangat kuliah di antara segala keterbatasan.
Beliau yang sudah berusia 71 tahun mencoba untuk mendaftar dan masuk kuliah pada tahun 2010.
Saat awal masuk kuliah, kondisi fisik Mbah Moen masih cukup energik, meski cara berjalannya sudah sedikit tertatih-tatih.
Tiga tahun berjalan, pada 2013, Mbah Moen mengalami penurunan pendengaran dan hingga kini harus menggunakan alat bantu dengar.
Tantangan lain yang harus dilalui Mbah Moen ketika mengikuti perkuliahan di UT adalah mengikuti kegiatan belajar secara online.
Namun, dengan kondisi beliau yang cukup berbeda, Mbah Moen diberikan perhatian secara khusus oleh UT Bogor agar dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliah.
Tidak jarang, beliau juga harus bolak-balik ke kantor UT Bogor untuk melaksanakan ujian di ruang khusus.
Perjuangan yang dilalui Mbah Moen tidak hanya berhenti sampai di situ saja.
Saat Pandemi Covid-19 melanda, Mbah Moen harus mengerjakan ujian dengan metode take home exam (THE), dimana soal-soal ujian tersebut dikerjakan di rumah masing-masing melalui akses internet dan terdapat batas waktu untuk pengerjaan untuk di unggah ke aplikasi.
Berbeda dengan mahasiswa yang lain, Mbah Moen justru diberi bantuan agar datang ke Posko Ujian UT Bogor.
Hal itu dikarenakan, beliau tidak bisa menggunakan komputer, sehingga petugas posko ujian akan memandu dari awal mengunduh naskah ujian hingga selesai mengunggah jawaban ujiannya di aplikasi.
Mbah Moen yang merupakan pensiunan staf Angkatan Darat (AD) dan tinggal sendiri setelah istrinya wafat pada 2007 ini terlihat gigih dan pantang menyerah.
Sebab, kuliah online dengan segala macam tugas, beliau dapat melaluinya dengan sungguh-sungguh.
Sepeninggal istrinya, Mbah Moen masih sempat menjadi sopir angkutan umum sambil berkuliah di UT Bogor dan hebatnya beliau juga masih mengunjungi makam istrinya hampir setiap hari saat kondisinya masih sehat.
Tak hanya itu, saat Mbah Moen harus menjalankan ujian, beliau terlihat menjunjung tinggi integritas akademik dengan sama sekali tidak menyontek.
Bahkan, beliau terlihat selalu mengerjakan ujian sendiri dengan penuh rasa percaya diri tanpa pernah mengeluh bila mendapat lokasi ujian yang jauh.
Sambil bekerja, beliau pun terlihat semangat dalam membagi waktunya untuk belajar hingga pada akhir tahun 2023, Mbah Moen resmi menyandang gelar sebagai Sarjana Administrasi Negara.
Hingga pada 25 September 2023, SK Kelulusan dari Rektor UT menyatakan bahwa Mbah Moen berhasil lulus.
Mbah Moen terlihat mengikuti acara pelantikan dengan khidmat dan dengan haru menerima penyematan gelar mahasiswa senior oleh panitia wisuda.
Mbah Moen juga terlihat bangga berdiri di depan rektor dan jajaran pimpinan, serta Senat UT, sebab Mbah Moen merasa tidak sia-sia berjuang untuk lulus di usia 84 tahun dengan IPK 2,40.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Komentar
Posting Komentar