Selama konflik dengan Rusia sejak 24 Februari 2022, Ukraina memang secara intensif menggunakan drone FPV. (Foto: Reuters)KIEV, iNews.id – Ukraina berencana memproduksi 1 juta drone FPV (first-person-view) dan lebih dari 11.000 drone penyerang jarak menengah dan jauh pada tahun depan. Menurut Kiev, drone FPV banyak diminati oleh tentara Ukraina di garis depan pertempuran mereka dengan Rusia.
“Semua fasilitas produksi telah siap, dan kontrak untuk tahun 2024 dimulai,” kata Menteri Industri Strategis Ukraina, Oleksandr Kamyshin, melalui pesan Telegram, Rabu (21/12/2023).
Menurut dia, jumlah tersebut mencakup setidaknya 1.000 drone dengan jangkauan lebih dari 1.000 km. Kamyshin mengatakan, pada Desember ini negaranya akan memproduksi lebih dari 50.000 drone FPV.
Selama konflik dengan Moskow, Ukraina memang secara intensif menggunakan drone FPV, yakni drone kecil yang awalnya dipakai untuk penggunaan sipil pribadi. Akan tetapi, drone itu kemudian dimodifikasi untuk medan perang sejak hari-hari pertama agresi militer Rusia di Ukraina pada 2022. Kiev menganggap drone FPV sebagai pilihan yang murah namun efektif untuk pengintaian dan serangan.
Taktik Ukraina tersebut kemudian juga diadopsi oleh pasukan Rusia. Tentara Moskow bahkan kini diperkirakan memiliki lebih banyak drone serupa.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, masalah drone, baik yang tersedia maupun yang sedang dikerahkan, telah dibahas dalam pertemuan para komandan dan pejabat pada Rabu (20/12/2203).
“Logistik akan lebih cepat. Kami juga berupaya menjadikan penggunaan drone, khususnya drone FPV, lebih efisien di segala bidang,” kata Zelensky dalam pidato video malamnya.
“Ini jelas merupakan prioritas bagi negara kami dan merupakan cara yang sangat konkret untuk melindungi nyawa tentara kami,” ujarnya.
Ukraina berupaya meningkatkan produksi senjata dalam negerinya untuk menjamin pasokan yang stabil. Dengan begitu, Kiev tidak harus hanya bergantung pada bantuan asing. Selain itu, peningkatan produksi oleh industri pertahanan domestik juga akan memberikan dorongan pada perekonomian Ukraina.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar