Pilihan

Taman Nasional Baluran Situbondo Lepas Liarkan Elang Jawa - Beritasatu

 

Taman Nasional Baluran Situbondo Lepas Liarkan Elang Jawa

Jumat, 15 Desember 2023 | 22:54 WIB
Penulis: Hozaini | Editor: DIN
Taman Nasional (TN) Baluran Situbondo, Jawa Timur, melepasliarkan elang jawa (nizaetus bartelsi), Jumat, 15 Desember 2023.
Taman Nasional (TN) Baluran Situbondo, Jawa Timur, melepasliarkan elang jawa (nizaetus bartelsi), Jumat, 15 Desember 2023. (Beritasatu.com/Hozaini)

Situbondo, Beritasatu.com - Taman Nasional (TN) Baluran Situbondo, Jawa Timur, melepasliarkan elang jawa (nizaetus bartelsi). Pelepasan burung langka tersebut dilakukan TN Baluran bersama Pusat Penyelamatan Satwa Bali (PPS) di padang savana Bekol, Jumat (15/12/2023) sore.

ADVERTISEMENT

“Burung elang jawa ini termasuk jenis burung primadona bagi pengamat dan peneliti burung. Saat ini burung elang Jawa termasuk flag species dan mempunyai status konservasi tercanam punah (endangered species). Setelah pelepasan ini kami akan terus lakukan monitor di lapangan,” ujar Kepala TN Baluran, Johan Setiawan.

Pelepasliaran satwa burung elang jawa tersebut dilakukan bersamaan dengan agenda ekspedisi Gunung Baluran. Saat ini, keberadaan burung elang jawa termasuk burung langka dan terancam punah. Burung elang jawa yang dilepas di TN Baluran itu merupakan pemberian seorang warga di Provinsi Bali.

BACA JUGA
ADVERTISEMENT

“Burung itu diserahkan masyarakat kepada BKSDA Bali dan kemudian dilakukan pemeliharaan intensif di Pusat Penyelamatan Satwa Bali sejak 24 Januari 2023. Diperkirakan usia burung elang ini sekitar 3 tahunan,” tuturnya.

Menurut Johan, satwa burung elang jawa itu sudah tiba di TN Baluran sejak 14 Desember 2023 dan telah dimasukkan di kandang habituasi sementara. Elang jawa termasuk satwa langka yang dilindungi sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018.

“Keberadaannya harus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Kami sangat mendukung program pelepasliaran satwa elang jawa di Baluran karena kondisi alamnya sangat cocok,” katanya.

BACA JUGA

Menurutnya, berdasarkan hasil survei Raptor Indonesia, populasi elang jawa di Indonesia sudah sangat langka. Data terakhir pada 2015 menunjukkan angka populasinya diperkirakan hanya 320 pasang. Padahal pada 2010 masih dijumpai 325 pasang dan pada 2005 masih ditemukan 430 pasang.

“Pemantauan populasi satwa ini dilakukan setiap lima tahun sejak 2005 dan jumlahnya terus berkurang. Makanya menjadi satwa terancam punah yang harus dilindungi,” ujarnya.

Johan Setiawan menegaskan bahwa burung elang jawa mampu bertahan hidup di alam bebas rata-rata 20 tahun hingga 25 tahun. Burung  yang memiliki ciri khas jambul di bagian kepalanya itu menjadi salah satu burung primadona bagi pengamat dan peneliti burung di Indonesia.

Perlu diketahui, dalam berbagai literatur sebaran elang jawa di Pulau Jawa memang sangat luas, penelitian menyebutkan burung ini dapat ditemukan di Jawa Tengah, seperti daratan tinggi Dieng, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu.

Sementara di Jawa Timur, dijumpai di Gunung Bromo, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo, dan Taman Nasional Meru Betiri.

Di Taman Nasional Baluran tercatat ada 11 jenis elang yang hidup dan tinggal di habitat asli Baluran. Salah satu jenis elang tersebut, yaitu elang jawa yang terpantau di sekitar wilayah kawah Gunung Baluran.

“Untuk pemantauan burung elang jawa di TN Baluran sendiri masih belum bisa dilakukan secara intensif, sehingga tidak didapati data populasi burung tersebut hingga saat ini. Pelepasliaran burung elang jawa jenis kelamin jantan ini dapat menambah polusi dan harapan baru di Taman Nasional Baluran,“ pungkasnya.
 

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek