Pilihan

Ternyata Ini Alasan Erick Thohir Merger Pelita Air-Citilink - CNBC Indonesia

 Ternyata Ini Alasan Erick Thohir Merger Pelita Air-Citilink

www.cnbcindonesia.com

Ternyata Ini Alasan Erick Thohir Merger Pelita Air-Citilink

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Market
Kamis, 14/12/2023 09:05 WIB
Foto: Calon penumpang pemberangkatan rute Jakarta- Bali di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Kamis 28/4. Maskapai Pelita Air Service (PAS) resmi melakukan penerbangan secara reguler mulai hari ini. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap alasan penggabungan atau merger Pelita Air dengan Citilink. 

Menurutnya aksi korporasi tersebut dapat menyeimbangkan harga tiket pesawat yang saat ini terbilang mahal dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19. 

"Supaya apa? Tadi kita punya kekuatan untuk menyeimbangkan harga tiket. Nah ini yang kita dorong gitu. Jadi bukan karena kita tidak capable, tapi memang pasca-Covid itu belum balik," kata Erick saat ditemui usai membuka acara National Sugar Summit (NSS) 2023 di Jakarta, Rabu (13/12/2023).


Erick mengatakan harga tiket pesawat saat ini kian mahal karena jumlah pesawat terbang di Indonesia yang berkurang signifikan, jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19.

"Pesawat terbang kita sebelum Covid itu 750 pesawat. Hari ini cuma 450 pesawat, makanya tiket (pesawat) jadi mahal," kata Erick. 

Lantas, bagaimana dengan harga tiket pesawat menjelang momen Natal dan Tahun Baru 2024?

Harga tiket pesawat terpantau telah mengalami lonjakan. Terutama untuk keberangkatan jelang musim libur akhir tahun periode Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Kenaikan harga tiket pesawat khususnya terjadi untuk rute gemuk destinasi wisata, seperti Jakarta-Bali dan Jakarta-Singapura.

Pada rute penerbangan Jakarta-Bali yang dilihat Rabu (13/12/2023) pada laman penjualan tiket pesawat, harga tiket pesawat untuk keberangkatan tanggal mendekati libur akhir tahun sudah mengalami kenaikan.

Harga tiket mulai mengalami kenaikan sejak Rabu, 20 Desember 2023, yang mana harga termurahnya berada di Rp1,2 juta sampai Rp1,7 juta kelas ekonomi dengan maskapai Super Air Jet, Pelita Air, Trans Nusa, Nam Air, Citilink, dan Batik Air untuk penerbangan langsung.

Sementara harga termahalnya mencapai Rp3,1 juta, untuk penerbangan dua pemberhentian, dengan maskapai Lion Air dan Air Asia.

Harga itu terus mengalami kenaikan seiring mendekati tanggal merah 25-30 Desember 2023.

Misalnya, pada 20-24 Desember 2023 rute penerbangan Jakarta-Bali harga tiket termurahnya sudah dibanderol Rp1,3 juta-Rp1,8 juta dengan maskapai Citilink, Air Asia, Super Air Jet, Pelita Air, Nam Air, Trans Nusa, dan Batik Air.

Begitu juga dengan rute pulang, dari Bali-Jakarta pada Selasa (2/1/2024) harga tiket termurah mencapai Rp1,4 juta - Rp1,6 juta dengan maskapai Air Asia, Super Air Jet, Trans Nusa, Citilink, dan Pelita Air. Sementara tiket termahalnya Rp3,8 juta dengan berbagai maskapai untuk penerbangan transit.

Padahal, harga tiket pesawat untuk rute penerbangan tersebut normalnya hanya sekitar Rp 580.000-Rp 860.000.

Begitu juga dengan rute penerbangan internasional Jakarta-Singapura, sejak Sabtu (23/12/2023) hingga Minggu (1/1/2024), harga tiket termurah sudah dibanderol dengan harga Rp 2,1 juta-Rp 3,2 juta dengan maskapai Scoot, Jetstar Asia, Air Asia, Batik Air, Citilink, TransNusa, dan Malaysia Airlines. Sedangkan harga tiket termahal mencapai Rp 16,8 juta dengan maskapai Royal Brunei.

Sementara itu rute pulang pada Rabu (2/1/2024) dari Singapura ke Jakarta, harga tiket termurah sudah mencapai Rp2,2 juta-Rp3,1 juta dengan maskapai Air Asia, Malaysia Airlines, Scoot, Jetstar Asia, Malaysia Airlines, Batik Air (Malaysia).

Padahal, harga rata-rata termurah sebelumnya hanya dibanderol Rp 484.000-Rp 900.000 untuk rute penerbangan internasional Jakarta-Singapura maupun sebaliknya.


(mkh/mkh)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek