Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Pemilu Pemilu 2024 Pilihan Pilpres Pilpres 2024

    TKN: Tiap Paslon Sudah Narasikan Pilpres Satu Putaran - Beritasatu

    2 min read

     

    TKN: Tiap Paslon Sudah Narasikan Pilpres Satu Putaran

    Rabu, 20 Desember 2023 | 00:08 WIB
    Penulis: Mita Amalia Hapsari | Editor: NBG
    Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
    Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (BeritaSatu Photo/Joanito De Saojoao)

    Jakarta, Beritasatu.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, mengatakan setiap pasangan calon capres-cawapres sudah menarasikan satu putaran Pilpres 2024. 

    ADVERTISEMENT

    “Semua kandidat secara bersamaan punya ide yang sama, mau satu putaran dan mereka yang menang. Tidak apa, itu wajar. Kita juga ingin satu putaran," kata Hasan dalam keterangan tertulis, Selasa (19/12/2023). 

    Saksikan debat cawapres di BTV (Official Broadcaster), 22 Desember 2023 mulai pukul 16.15 WIB.

    Mengutip hasil sejumlah lembaga survei mengenai tingkat elektabilitas masing-masing paslon, kata Hasan, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menunjukkan rata-rata elektabilitas di angka 20 persen. Sedangkan, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melampaui keduanya di angka 35-46 persen. 

    Berdasarkan hasil survei, Hasan menilai, kandidat yang paling memungkinkan menang satu putaran adalah pasangan Prabowo-Gibran. 

    ADVERTISEMENT

    “Kalau kita bicara chance, menurut saya 85-90 persen peluang satu putaran untuk Prabowo-Gibran. Apakah pasangan Anies bisa satu putaran? Bisa, tapi lebih kecil peluangnya karena angkanya masih kecil. Apakah Mas Ganjar bisa? Tentu bisa, tapi peluang lebih kecil karena angkanya masih kecil. Yang sama-sama besar peluangnya adalah Prabowo-Gibran satu putaran. Pasangan Anies dan Mas Ganjar bisa kalah satu putaran,” kata Hasan. 

    BACA JUGA

    Hasan sendiri menginginkan Pilpres 2024 berlangsung dengan satu putaran. Ia menilai proses Pemilu kerap diwarnai aksi penyebaran kabar hoaks atau disinformasi. Menurutnya, semakin singkat proses Pemilu, maka akan semakin sedikit isu-isu tak bertanggung jawab yang beredar di masyarakat. 

    “Yang saya sedih itu dulu teman-teman yang mengaku sebagai korban hoaks, sekarang jadi pelaku hoaks. Banyak pendukung Pak Jokowi yang dulu jadi korban hoaks, beralih sekarang mendukung ke Mas Ganjar jadi pelaku hoaks mereka. Hoaks pertama ketika Gibran tidak tahu data soal makan gratis bermanfaat untuk 400 juta. Padahal warga negara cuma 200 juta, karena video ini sudah dipotong,” kata dia. 

    Komentar
    Additional JS