TPN: Ada Kampanye Hitam di Grassroots Sebut Ganjar Akan Hapus Bansos - CNN Indonesia

 

TPN: Ada Kampanye Hitam di Grassroots Sebut Ganjar Akan Hapus Bansos

CNN Indonesia

CNN Indonesia

Selasa, 19 Des 2023 00:01 WIB

Kampanye hitam itu menurut TPN menyebarkan informasi bohong bahwa Ganjar akan menghapus program bansos (bantuan sosial) jika menang pada Pilpres 2024.
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia --

Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Karaniya Dharmasaputra mengungkapkan bahwa saat ini ada kampanye hitam di akar rumput masyarakat yang menyebarkan informasi keliru. 

Kampanye hitam itu menyebarkan informasi bohong bahwa Ganjar akan menghapus program bansos (bantuan sosial) jika menang pada Pilpres 2024.

Karaniya menyebut bahwa kampanye tersebut bergerak secara masif di grassroots atau kelompok masyarakat bawah. Dia menegaskan bahwa informasi tersebut keliru alias tidak benar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang ada gerakan kampanye hitam yang secara masif dilancarkan di grassroots yang menyatakan bahwa Mas Ganjar dan Prof Mahfud terpilih maka program bansos dan program-program kesejahteraan masyarakat yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi selama ini tidak akan dilanjutkan," kata Karaniya di media center TPN, Jakarta, Senin (18/12).

"Kami di sini ingin menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar," imbuhnya.

Sebaliknya, Karaniya mengatakan bahwa program bantuan terhadap masyarakat justru akan dilanjutkan dan disempurnakan lewat program KTP Sakti. Menurut dia, KTP sakti akan memperbaiki masalah bansos yang selama ini terhambat karena perantara kepala desa atau lurah.

Karaniya menjelaskan bahwa KTP Sakti adalah program digitalisasi bansos sehingga penerima manfaat akan menerimanya secara penuh tanpa disunat oleh oknum berkepentingan.

"Nah sekarang dengan bantuan digital dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi perusahaan uang elektronik lalu Si Badu ini langsung menerima uang kalau dia memang berhak menerima uang Rp500 ribu maka hanya dengan hitungan detik dia langsung menerima Rp500 secara penuh tanpa bisa disunat oleh siapa pun," kata dia.

"Jadi sekali lagi bahwa tidak benar bahwa kabar yang beredar sekarang Mas Ganjar dan Prof Mahfud akan menghentikan program bansos dan kesejahteraan masyarakat yang sekarang sudah diluncurkan ke masyarakat," tambahnya.

(thr/wiw)

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya