Viral Video Israel Diduga Bikin Hoaks Hamas Menyerah
Video diduga anggota Hamas di kamp pengungsi Jabalia menyerahkan diri ke tentara Israel viral di media sosial.
Namun, warganet mempertanyakan keaslian rekaman itu. Video tersebut dirilis militer Israel dan beredar luas di media sosial, X, dulu bernama Twitter.
Di salah satu rekaman tampak seorang laki-laki berjalan ke arah seorang tentara lalu menyerahkan senapan di tangan kiri dan pistol di tangan kanannya.
Di media sosial juga muncul video dengan versi kedua yang tampak berbeda. Di klip ini, laki-laki memegang senapan di tangan kanan.
Orang dalam video tersebut merupakan tokoh yang cukup terkenal di Gaza, pemilik bengkel aluminium, dan diduga diculik di kota lain di Gaza utara.
Gambar dan foto yang beredar lantas memicu pertanyaan dan asumsi bahwa Israel sengaja membuat video itu.
"Anda tak bisa menjadikan ini: Hamas baru mengeluarkan pernyataan mereka adalah warga sipil [dan] bahwa Israel memberi senjata ke mereka untuk diserahkan," ujar salah satu warganet, Minggu (10/12).
Warganet lain mencela skenario yang dibuat Israel. Dalam salah satu komentar di unggahan foto diduga Hamas menyerah, dia mengatakan pasukan Zionis hanya bisa menghancurkan Gaza serta melakukan genosida.
"Apa yang dilakukan jika tujuan militer tak tercapai? Membuat penyerahan palsu dari Hamas memakai warga sipil," kata dia.
Dia lalu berujar, "Israel [cuma] bagus di bidang penghancuran dan genosida."
Menanggapi heboh perbincangan itu, pakar propaganda dan manipulasi teknologi dari Universitas Texas, Samuel Wooley, mengatakan menggunakan video untuk memanipulasi opini publik bukan hal baru dalam perang.
"Gambar bisa dipalsukan dan ditipu dengan banyak cara. Dan itu termasuk penggunaan Kecerdasan Buatan, termasuk penggunaan alat komputasi," kata Wooley.
Namun, Wooley tak menyebut secara rinci soal video Israel.
"Kami melihat peningkatan besar-besaran dalam kualitas video yang dimanipulasi, sehingga memungkinkan produksi video jauh lebih canggih dan bisa dipercaya dibandingkan sebelumnya," ungkap Wooley.
Belum lama ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Hamas menyerah.
meminta kelompok di Palestina Hamas menyerah saat pasukan Israel terus menggempur habis-habisan Gaza.
Netanyahu juga mengatakan agresi Israel kali ini akan menjadi akhir bagi Hamas.
"Jangan mati demi [Pemimpin Hamas] Yahya [Sinwar]. Menyerah sekarang," kata Netanyahu dalam rilis resmi pada Minggu.
Israel melancarkan agresi ke Palestina dan mendeklarasikan perang dengan Hamas pada 7 Oktober.
Hingga kini total warga di Palestina yang meninggal akibat serangan Israel nyaris 18.000 jiwa.
Komentar
Posting Komentar