Kelompok itu juga menjadikan tank tempur Merkava milik pasukan Zionis menjadi target empuk peluru al-Yassin 105 di berbagai wilayah pertempuran di Gaza.
Petempuran sengit itu pecah bersamaan dengan pembunuhan Wakil Kepala Biro Politik Hamas Saleh al-Arouri oleh pesawat nirawak Israel, di Beirut, Lebanon. Al-Arouri juga dikenal sebagai pendiri Brigade al-Qassam.
“Pejuang al-Qassam berhasil melenyapkan 5 tentara Zionis dari jarak dekat di timur laut kamp pengungsi al-Bureij di Jalur Gaza tengah," bunyi pernyataan Brigade al-Qassam, seperti dikutip Palestine Chronicle, Rabu (3/1/2024).
“Brigade al-Qassam menargetkan tank Merkava Zionis dengan peluru al-Yassin 105 di sebelah timur Kamp Al-Bureij di Jalur Gaza tengah."
Tank-tank Merkava juga ditargetkan dalam serangan Brigade al-Qassam di daerah Qarara, Ma'an dan al-Mahatta di dekat kota Khan Younis.
Sementara itu, kelompok Hizbullah Lebanon telah bersumpah untuk balas dendam setelah Israel membunuh wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri di Beirut.
“Kami menegaskan bahwa kejahatan ini tidak akan pernah berlalu tanpa tanggapan dan hukuman,” kata kelompok bersenjata Lebanon tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Kami menganggap kejahatan pembunuhan Saleh al-Arouri dan rekan-rekannya di jantung Dahiyeh Beirut merupakan agresi berbahaya terhadap Lebanon dan rakyatnya, keamanan, kedaulatan dan perlawanannya," lanjut pernyataan Hizbullah.
Hizbullah menambahkan bahwa pembunuhan terhadap Arouri, yang terjadi melalui serangan pesawat tak berawak yang juga menewaskan dua komandan Brigade al-Qassam, adalah serangan serius terhadap Lebanon.
Kelompok tersebut menyatakan sudah siap untuk mengambil tindakan.
“Musuh kriminal—yang setelah sembilan puluh hari melakukan kejahatan, pembunuhan dan penghancuran tidak mampu menaklukkan Gaza—menggunakan kebijakan pembunuhan,” kata Hizbullah.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa militer negaranya berada pada tingkat kesiapan yang sangat tinggi di semua arena, dalam pertahanan dan penyerangan, ketika negara tersebut bersiap menghadapi pembalasan dari Hizbullah.
“Kami berada dalam tingkat kesiapan yang tinggi untuk menghadapi skenario apa pun,” kata Hagari, tanpa mengakui adanya serangan terhadap Arouri.
Komentar
Posting Komentar