Skip to main content
728

Dua Jurnalis Palestina Gugur akibat Serangan Udara Israel saat Jalankan Tugas Meliput Hl- inews



Dua Jurnalis Palestina Gugur akibat Serangan Udara Israel saat Jalankan Tugas Meliput
Dua Jurnalis Palestina Gugur akibat Serangan Udara Israel saat Jalankan Tugas Meliput Ilustrasi jurnalis sedang menjalankan tugas meliput. (Foto: Pixabay)

GAZA, iNews.id – Serangan udara Israel terhadap sebuah mobil dekat Rafah di Gaza Selatan, menewaskan dua jurnalisPalestina, Minggu (7/1/2023). Menurut pejabat kesehatan di Gaza dan serikat jurnalis di sana, dua wartawan itu gugur saat sedang keluar untuk meliput. 

Dua jurnalis itu adalah Hamza al-Dahdouh dan Mustafa Thuraya. Di perusahaan media tempat mereka bekerja, keduanya berstatus sebagai pekerja lepas. Al-Dahdouh pernah melakukan pekerjaan lepas untuk Aljazirah dan merupakan putra dari kepala koresponden stasiun TV yang berbasis di Qatar di Gaza, Wael al-Dahdouh. Selain dua korban tewas, satu jurnalis lepas lainnya, yaitu Hazem Rajab, terluka akibat serangan zionis tersebut.

Jaringan Media Aljazirah mengutuk pembunuhan kedua jurnalis itu dan menyebutnya sebagai serangan yang disengaja. “Kami mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), para pemerintah, dan organisasi hak asasi manusia, serta PBB untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan kejinya dan menuntut diakhirinya penargetan dan pembunuhan jurnalis,” ungkap perusahaan media itu dalam sebuah pernyataan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak memberikan komentar mengenai serangan tersebut ataupun tuduhan Aljazirah yang mengatakan kedua jurnalis tersebut sengaja menjadi sasaran pembunuhan.

Dalam sebuah pernyataan pada 16 Desember, sebagai tanggapan atas kematian jurnalis Aljazirah lainnya di Gaza, tentara Israel mengklaim pihaknya tidak pernah menyasar wartawan. “IDF tidak pernah, dan tidak akan pernah, dengan sengaja menargetkan jurnalis,” klaim militer zionis.

Perang Israel-Hamas yang dimulai pada 7 Oktober telah menimbulkan dampak mematikan bagi para jurnalis. Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), sebuah badan pengawas internasional, mengatakan bahwa hingga Sabtu (6/1/2024), 77 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh. Sebanyak 70 orang di antaranya adalah warga Palestina, empat warga Israel, dan tiga warga Lebanon.

Sementara kantor media Pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan, dua kematian baru ini menambah jumlah jurnalis yang terbunuh akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 sampai hari ini menjadi 109 orang.

Sebuah video yang diunggah di saluran YouTube yang terhubung dengan Aljazirah menunjukkan, Wael Al-Dahdouh menangis di samping jenazah putranya sembari memegang tangan korban. Kemudian, setelah putranya dimakamkan, dia mengatakan dalam pidatonya di televisi bahwa jurnalis di Gaza akan terus menjalankan tugasnya.

“Seluruh dunia perlu melihat apa yang terjadi di sini,” kata Wael.

Wael Al-Dahdouh begitu dikenal di kalangan pemirsa di Timur Tengah setelah dia mengetahui dalam siaran langsung bulan lalu bahwa istrinya, putra, putri, dan cucunya tewas akibat serangan udara Israel.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Follow Berita iNews di Google News

banner-litigasi
Kirimkan pertanyaanmu seputar hukum, Kami siap menjawab dan membantu permasalahanmu.
kirim
Bagikan Artikel

Posting Komentar

0 Komentar

728