Ganjar Ingin Eksploitasi Migas di Natuna Dilakukan RI, Mampukah? - CNBC Indonesia

 

Ganjar Ingin Eksploitasi Migas di Natuna Dilakukan RI, Mampukah?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Research
07 January 2024 20:57
Bakal calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo nomor urut 3, saat menyampaikan visi dan misi dalam debat ketiga yang digelar di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (7/1/2024). (Tangkapan layar Youtube KPU RI)
Foto: Bakal calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo nomor urut 3, saat menyampaikan visi dan misi dalam debat ketiga yang digelar di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (7/1/2024). (Tangkapan layar Youtube KPU RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan dari capres nomor urut 1, Anies Baswedan terkait eksploitasi gas di Natuna.

"Kalau saya jadi presiden, gas di Natuna Utara mesti harus dieksploitasi dari kita sendiri bisa dicari data-data sumber daya alam (SDA) di Natuna, apakah hanya gas atau minyak, atau siapa yang ngebor," ujar Ganjar dalam Debat Ketiga Capres 2024.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan kembali melelang salah satu 'harta karun' berupa gas alam yang dimiliki Indonesia di Perairan Natuna, khususnya pada Blok Gas East Natuna.

Blok East Natuna akan dilelang saat acara tahunan Asosiasi Perusahaan Migas Indonesia atau Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition. Acara tersebut direncanakan akan berlangsung pada pekan terakhir Juli 2023.

Perlu diketahui, Blok East Natuna ini merupakan salah satu sumber penyimpan 'harta karun' raksasa karena memiliki sumber daya gas mencapai 222 triliun kaki kubik (TCF), meski yang bisa dieksploitasi nantinya hanya sebesar 46 TCF karena mengandung karbon dioksida (CO2) cukup besar yakni mencapai 71%.

Meski demikian, jumlah sumber daya gas di Blok East Natuna ini bahkan diperkirakan mencapai tiga kali lipat dari cadangan gas di Lapangan Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat dan Blok Masela, Maluku.

Di lain sisi, pemerintah dinilai perlu segera mengembangkan potensi migas jumbo yang berada di Blok East Natuna. Pasalnya, terdapat beberapa kerugian yang akan ditanggung jika blok tersebut tidak segera dikembangkan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

Baca Juga

Komentar