Pilihan

Houthi Masih Punya 75% Drone dan Rudal Walau Diserbu AS, Kok Bisa? - detik

 

Houthi Masih Punya 75% Drone dan Rudal Walau Diserbu AS, Kok Bisa?

By Argya D. Maheswara
detikcom
January 15, 2024
Serangan AS dan Inggris ke fasilitas Houthi. Foto: Sky News
Serangan AS dan Inggris ke fasilitas Houthi. Foto: Sky News
Jakarta-

Serangan Amerika Serikat dan Inggris ke beberapa fasilitas Houthi di Yaman, ditujukan untuk menghancurkan fasilitas peluncuran rudal dan drone yang digunakan untuk menyerang kapal dagang yang berafiliasi dengan Israel. Walau begitu, Houthi dilaporkan masih memiliki banyak amnuisi yang dapat mereka gunakan.

Hal ini diungkap oleh seorang pejabat AS yang dilaporkan oleh The New York Times. Menurut sumber The New York Times tersebut, Houthi masih memiliki sekitar 75% kemampuan peluncuran rudal dan drone mereka pasca serangan oleh AS dan Inggris.

Pejabat yang tidak menyebutkan identitasnya tersebut juga mengatakan bahwa operasi serangan oleh AS dan Inggris beberapa hari lalu hanya merusak 20% sampai 30% fasilitas ofensif yang dimiliki Houthi.

Seperti dikutip detikINET dari Insider, dia menyebut bahwa Houthi rupanya telah memindahkan sebagian sistem senjatanya sebelum serangan datang. Walau begitu, Direktur Operasi Gabungan AS, Letnan Jenderal Douglas Sims II sangat yakin bahwa serangan AS dan Inggris beberapa hari lalu berhasil.

"Kami tahu persis kemampuan yang digunakan Houthi melawan Laut Merah dan selat Bab al Mandab," Ungkap Sims II.

Ia juga menjelaskan bahwa tujuan dari serangan itu adalah mengganggu kemampuan ofensif Houthi dengan target berupa gudang amunisi, sistem peluncuran rudal dan sistem radar pertahanan udara.

Dalam operasi melawan Houthi, AS dan Inggris tidak sendirian. Negara-negara seperti Belanda, Kanada, Bahrain sampai Australia juga ikut memberikan dukungan walau tidak terlibat secara aktif.

Seruan agar Houthi menghentikan serangan pada kapal dagang yang berafiliasi dengan Israel juga sudah pernah diserukan oleh negara-negara tersebut. Seperti diketahui, hal itu dilakukan Houthi untuk memberi dukungan kepada pejuang Hamas yang terus diserang Israel.

"Tujuan kami tetap mengurangi ketegangan dan mengembalikan stabilitas di Laut Merah. Tapi biarkan pesan kami menjadi jelas, kami tidak akan ragu untuk mempertahankan nyawa dan memastikan perdagangan bebas di salah satu jalur laut paling kritis di dunia dalam menghadapi ancaman yang berkelanjutan," ungkap negara-negara yang ikut menyerang Houthi.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek