Pilihan

Hubungan Korut – Korsel Kembali Memanas, 200 Artileri Ditembakkan ke Garis Batas - JPNN

Hubungan Korut – Korsel Kembali Memanas, 200 Artileri Ditembakkan ke Garis Batas

By Muhlis
sumut.jpnn.com
Foto yang disiarkan kantor berita Korea Utara KNA pada 25 Maret, 2022, ini memperlihatkan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua
Foto yang disiarkan kantor berita Korea Utara KNA pada 25 Maret, 2022, ini memperlihatkan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua

sumut.jpnn.com, SEOUL - Hubungan dua negara Korea yaitu Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) kembali memanas setelah perjanjian militer Antar-Korea 2018 resmi dibatalkan. Pasca-keretakan hubungan keduanya, Korea Utara dilaporkan menembakkan 200 peluru artileri ke zona penyangga maritim di utara Garis Batas Utara (NLL), perbatasan maritim de facto dengan Laut Kuning.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel mengatakan pihaknya mendeteksi ada tembakan artileri dari Tanjung Jangsan dan Tanjung Deungsan, yang kedua wilayah itu berada di wilayah pesisir Barat Daya Korut. Pelepasan peluru artileri itu dimulai pada 09.00 hingga 11.00 pagi waktu setempat.

Lokasi jatunhya peluru artileri yang ditembakkan Korut itu berada di bawah perjanjian militer antar-Korea yang disepakati pada 19 September 2018 untuk meredakan ketegangan di perbatasan.

JCS mengatakan berdasarkan laporan tidak ada kerusakan akibat peluncuran artileri yang ditembakkan Korut pada warga atupun militer Korsel.

Korsel menanggapi tindakan Korut tersebut sebagai aksi “provokasi” dan memberi perngatan bisa melakukan tindakan serupa.

“Kami dengan keras memperingatkan bahwa seluruh tanggung jawab atas situasi yang memperburuk krisis ini berada di tangan Korut dan mendesak agar hal ini segera dihentikan,” kata juru bicara JCS Kolonel Lee Sung-jun dalam konferensi pers.

"Di bawah koordinasi erat antara Korsel dan Amerika Serikat, militer kami sedang melacak dan mengawasi aktivitas terkait, dan akan melakukan tindakan yang sesuai terhadap provokasi Korea Utara."

Militer Korsel berencana mengadakan latihan menembak di pulau-pulau perbatasan barat laut di Laut Kuning pada waktu yang akan datang sebagai tanggapan atas tembakan artileri Korea Utara, menurut para pejabat.

November tahun lalu, Korut secara sepihak membatalkan perjanjian 2018 setelah Seoul menangguhkan sebagian kesepakatan itu sebagai protes atas keberhasilan peluncuran satelit mata-mata militer Korut.

Pyongyang terakhir kali menembakkan artileri ke zona penyangga maritim di Laut Timur pada 6 Desember 2022. Pelepasan tembakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap perjanjian militer 2018.

Serangan terbaru di Korut terjadi setelah pemimpin negara itu Kim Jong Un mendefinisikan hubungan antar-Korea sebagai hubungan "antara dua negara yang saling bermusuhan".

Pada saat partai berkuasa Korut mengadakan pertemuan akhir tahun, ia juga menyerukan peningkatan persiapan untuk "menekan seluruh wilayah Korea Selatan".(antara/jpnn)

Redaktur & Reporter :

Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek