Jokowi Ingin Jumlah Penerima LPDP Naik 5 Kali Lipat
Selasa, 16 Jan 2024 02:50 WIB
Jokowi berharap penerima beasiswa LPDP dapat ditingkatkan hingga lima kali lipat dari angka saat ini. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Surabaya, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dapat ditingkatkan hingga lima kali lipat. Saat ini dana abadi LPDP telah mencapai Rp139 triliun.
"Kalau kita lihat APBN dari 2009 sampai 2024 mencapai Rp6.400 triliun, dana di LPDP pada saat dibuka Rp1 triliun dan di 2023 kemarin Rp139 triliun. Jumlah penerima beasiswa juga sudah meningkat tujuh kali lipat dari awal," kata Jokowi saat membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (15/1).
"Tapi ini masih jauh masih kurang, saya kira perlu ditingkatkan paling tidak lima kali lipat dari yang sudah ada sekarang," tambahnya.
Jokowi juga menyinggung terkait jumlah rasio penduduk Indonesia usia produktif yang berpendidikan S2 dan S3, masih kalah dibanding Vietnam dan Malaysia.
"Rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif itu juga masih sangat rendah sekali kita ini. Saya kaget juga kemarin dapat angka ini, saya kaget Indonesia itu di angka 0,45 persen. Negara tetangga kita Vietnam, Malaysia sudah diangkat 2,43 persen, negara maju 9,8 persen," kata Jokowi.
Kesenjangan persentase Indonesia dengan negara tetangga ini dinilainya terpaut sangat jauh. Ia pun berencana akan segera menggelar rapat untuk membahas cara mengejar ketertinggalan itu.
"Kejauhan sekali, 0,45 persen sama 2,43 persen, angkanya memang kelihatannya [sedikit], tapi kalau dikalikan ini sudah berapa kali, lima kali lebih rendah kita dengan negara-negara yang tadi saya sampaikan," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengatakan upaya mengejarkan ketertinggalan itu memang membutuhkan biaya besar. Namun, dia tetap bersikukuh agar angka Indonesia meningkat, bagaimanapun caranya.
"Saya minggu ini akan rapat dan ini akan mengambil kebijakan, policy, untuk mengejar angka yang masih 0,45 persen ini. Enggak tahu anggarannya akan didapat dari mana, tapi akan kita carikan agar S2 S3 terhadap populasi usia produktif itu betul-betul bisa naik secara drastis," jelasnya.
(frd/isn)
Komentar
Posting Komentar