Masinis KA Turangga Selamat, Sempat Terjepit dan Tak Merespons Halaman all - Kompas.com
KOMPAS.com - Masinis Kereta Api (KA) 66 Turangga berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, usai terlibat kecelakaan dengan KA 350 Commuter Line atau KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2023).
Masinis KA Turangga tersebut sebelumnya sempat terjepit hingga tak ada respons.
Proses evakuasi dilakukan oleh petugas gabungan, yakni dari Basarnas, TNI Polri, PT KAI, PMI dan unsur relawan.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo membenarkan sebelumnya posisi Masinis KA Turangga sempat terjepit.
"Sementara posisi masinis masih terjepit dan belum ada respons," ujar Kombes Kusworo sebelumnya.
Proses evakuasi dilakukan dengan melakukan pemadaman listrik dari kereta tersebut.
Humas RS AMC Cileunyi, Engkos Kosasih mengatakan bahwa masinis KA Turangga, Panji dan asisten masini, Mara dievakuasi ke RS AMC Cileunyi.
Menurut Engkos, keduanya mengalami luka dalam sehingga diperlukan observasi.
"Kalau masinis belum sadar masih istirahat sedangkan asisten masinis sudah sadar dan bisa berkomunikasi. Tapi harus diperiksa lebih lanjut soalnya luka dalam," katanya saat ditemui Kompas.com, Jumat.
Dia menerangkan, para korban sementara ini masih ditempatkan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS AMC Cileunyi sambil menunggu hasil pemeriksaan dokter ahli.
"Nanti apa yang muncul diagnosanya akan diberikan tindakan oleh tim dokter kami. Saat ini masih diobservasi," ucap Engkos.
Dalam peristiwa ini, RS AMC Cileunyi menerjunkan dua ambulans dan empat orang perawat ke lokasi kejadian.
"Kalau ada yang butuh ke sini (RS AMC Cileunyi) atau RS terdekat kami sedang monitor. Mungkin yang dibawa ke sini yang tidak terlalu berat," tambah Engkos.
Korban terakhir berhasil dievakuasi
Korban terakhir yang berhasil dievakuasi adalah seorang security, Enjang Yudi pada Jumat (5/1/2024) pukul 17.29 WIB.
Posisi korban yang terpental keluar dari badan gerbong dan tertimpa gerbong KA Lokal Bandung yang bertabrakan dengan KA Turangga membuat sulitnya proses evakuasi.
Kepala Basarnas, Hery Marantika mengatakan korban terakhir dievakuasi cukup lama karena kejadian tabrakan pukul 06.03 WIB, dan baru bisa dievakuasi pukul 17.25 WIB
Menurut Hery, hal itu terjadi karena posisi korban terjepit.
"Dia (korban) terpental keluar dari badan gerbong itu. Kemudian tertimpa oleh gerbong kereta api. Nah ini yang menyulitkan atau menjadi tantangan bagi Tim SAR Gabungan, " kata dia.
Ia mengatakan terdapat gerbang kereta api lokal yang terangkat, bahkan ada gerbong kereta yang terpental ke sawah.
Ia mengatakan, setelah satu korban terakhir yang berhasil dievakuasi, maka jumlah korban yang sudah resmi dinyatakan meninggal berjumlah 4 orang.
"Kami dari pihak Basarnas menyampaikan belasungkawa kepada keluarga empat korban ini. Dengan ditemukannya korban terakhir, maka semua unsur SAR Gabungan kami ucapkan terimakasih," tuturnya.
Sementara korban luka akibat tabrakan ini berjumlah 42 orang. "Dan sudah kami evakuasi ke RS, " kata Hery.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Faqih Rohman Syafei | Editor: Andi Hartik), Tribun Jabar
Komentar
Posting Komentar