Nasib Malang Tank Canggih Leopard 2 Jerman di Ukraina

Ukraina mengalami masalah dalam alutsista kavaleri mereka, dalam hal ini tank canggih Leopard 2 yang dipasok Jerman, di mana unitnya semakin menipis akibat perang dengan Rusia. Kondisi ini juga diperburuk oleh minimnya suku cadang Leopard 2 yang dimiliki Jerman sebagai produsen.
Hal ini diungkapkan oleh anggota Partai Hijau Jerman, Sebastian Schafer. Menurutnya, sebagian besar suku cadang untuk perbaikan Leopard 2 milik Ukraina masih kurang. Ia dan partainya mendesak proses produksi senjata untuk mempercepat perbaikan dan memperbanyak pasokan suku cadang tank yang rusak.
Schafer juga mengunjungi bengkel perbaikan Leopard 2 di Lithuania bersama Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius pada akhir Desember lalu seperti dilansir detikINET dari Business Insider.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melihat hal ini sebagai situasi yang mengharuskan Jerman bertindak karena kebutuhan yang mendesak. Schafer juga memandang bahwa Jerman harus memberi lebih banyak pelatihan pada mekanik Ukraina mengenai Leopard 2.
Akibat kelangkaan suku cadang Leopard 2 ini, Ukraina diperkirakan hanya dapat mengoperasikan sebagian kecil Leopard 2 yang dipasok oleh pihak barat. Sebelumnya, Jerman telah menyetujui pengiriman 88 tank Leopard 1 dan 80 tank Leopard 2 oleh Eropa ke Ukraina.
Leopard 1 sendiri merupakan tank era Perang Dingin yang sudah tidak digunakan Jerman sejak tahun 2000, tipe ini merupakan pendahulu dari Leopard 2 yang merupakan tank modern paling canggih di armada tank Ukraina saat ini.
Sebelumnya Ukraina juga sempat menolak bantuan berupa 10 unit Leopard 1 dengan alasan bahwa teknisi mereka tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki tank tersebut.
Di Ukraina, Leopard 2 digunakan secara defensif, padahal sebenarnya ia ampuh untuk menyerang. Menurut laporan AFP, Ukraina lebih memilih menggunakan tank ini sebagai artileri jarak jauh ketimbang sebagai kendaraan serang. Mungkin ini karena Rusia secara efektif mampu menyerang tank semacam itu dengan drone ataupun senjata lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar